Heboh Sekarang, Ternyata Virus Nipah Sudah Ada Sejak 1998

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Dua hari lalu, tepatnya Sabtu (16/9/23), kasus wabah virus Nipah di Kerala, India, menjadi buah bibir masyarakat lokal maupun interlokal. Ini membuat masyarakat menjadi khawatir mengenai penyebaran virus.
Dilansir dari Times of India, awalnya ada dua kasus virus Nipah. Lalu, hingga Sabtu, ada enam kasus virus Nipah ini. Walaupun tidak ada sampel positif lagi, orang-orang yang kontak langsung dengan pasien diisolasi untuk menghindari hal-hal buruk.
Advertisement
Baca Juga: Virus Nipah Bikin Geger Dunia, Ini Pengertian dan Bahayanya
Menteri Kesehatan Veena George mengatakan 42 sampel lagi dinyatakan negatif virus Nipah. Termasuk sampel 23 orang yang masuk dalam daftar kontak berisiko tinggi.
Walaupun demikian, pemerintah distrik menginformasikan semua institusi pendidikan di distrik Kozhikode akan beralih ke kelas online mulai 18 September hingga ada perintah lebih lanjut. Kolektor Distrik Kozhikode A Geetha telah mengeluarkan perintah sehubungan dengan hal ini yang menyatakan bahwa pengaturan baru telah diperkenalkan untuk memastikan bahwa siswa tidak ketinggalan studi karena izin terus menerus.
Dilansir dari situs WHO, virus Nipah (NiV) merupakan virus zoonosis. Virus ini ditularkan dari hewan ke manusia dan juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antar manusia. Pada orang yang terinfeksi, penyakit ini menyebabkan berbagai penyakit mulai dari infeksi tanpa gejala (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis yang fatal.
Baca juga: Heboh Virus Nipah, Menular dari Manusia ke Manusia, Yuk Kenali Gejalanya
Menurut Infeksi Emerging Kemkes, virus ini pertama kali diidentifikasi berdasarkan laporan wabah yang terjadi pada peternak babi di sebuah desa di Sungai Nipah, Malaysia, pada tahun 1998-1999 yang berdampak hingga Singapura.
Sejak 1998 hingga saat ini, telah dilaporkan sebanyak 700 kasus pada manusia dengan 407 kematian di 5 negara (Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina). Sebagian besar kasus (48% atau 336 kasus) dan kematian (58,5% atau 238 kematian) dilaporkan di Bangladesh.
Penyakit ini juga diketahui di Bangladesh pada tahun 2001 dan wabah ini hampir setiap tahun terjadi di negara tersebut sejak saat itu. Penyakit ini juga telah diidentifikasi secara berkala di India bagian timur. Wilayah lain mungkin berisiko tertular karena bukti virus telah ditemukan di reservoir alami yang diketahui (spesies kelelawar Pteropus) dan beberapa spesies kelelawar lainnya di sejumlah negara, termasuk Kamboja, Ghana, Indonesia, Madagaskar, Filipina, dan Thailand.
Dilansir dari Cleveland Clinic, virus Nipah bisa mematikan bagi manusia. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, kematian dapat terjadi pada 40% hingga 75% dari seluruh kasus. Hal ini bergantung pada seberapa baik pejabat kesehatan dapat menangani wabah ini.
Gejala penyakit virus Nipah yang perlu diperhatikan agar Anda bisa menanganinya sedini mungkin:
- Demam
- Sakit kepala
- Kesulitan bernapas
- Batuk dan sakit tenggorokan
- Diare
- Muntah
- Nyeri otot dan kelemahan parah
Gejala biasanya dimulai dalam waktu empat hingga 14 hari setelah terpapar virus. Biasanya orang akan mengalami demam atau sakit kepala terlebih dahulu dan kemudian mengalami masalah pernapasan seperti batuk dan kesulitan bernapas. Dalam kasus yang parah, seseorang dapat mengalami infeksi otak (ensefalitis) yang dapat mengancam nyawa. Gejala parah lainnya adalah sebagai berikut.
- Kebingungan dan disorientasi
- Ucapan tidak jelas
- Kejang
- Koma
- Gangguan pernapasan (Salma Permata Dewi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sah! DPR RI Sahkan Revisi UU IKN, Berikut 7 Poin Pentingnya
- Dukung Pertumbuhan Rendah Karbon dan Ekonomi Hijau RI, Inggris Siapkan Rp514 Miliar
- Tambah Nyaman, Kereta Cepat Terintegrasi Angkutan Perkotaan
- Jokowi: Kereta Cepat untuk Melayani Rakyat, Bukan Soal Untung dan Rugi
- Anies Kritik Program PSN, Jokowi Tantang Balik: Tunjuk Proyek Mana, yang Nitip Siapa?
Advertisement

Jadwal Terbaru! Lokasi SIM Keliling Bulan Oktober 2023 di Kota Jogja
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Viral Kebakaran Lahan di Area Bandara Kertajati, Begini Kondisi Terkini
- SBY Temui Jokowi Ditengah Isu Reshuffle Kabinet
- Proyek Kereta Cepat Baru, Jakarta-Surabaya Hanya 3,5 Jam
- Situs OJK Sempat Down, Terserang Ransomware?
- Sah! MK Tolak Gugatan Formil, Pemerintah Lanjutkan UU Cipta Kerja
- Dorong ASN Pindah ke IKN, Jokowi: Ada yang Senang dan Ada yang Tidak
- Isu Reshuffle Kabinet Jokowi, Mentan Syahrul dan Menpora Dito Masuk Daftar?
Advertisement
Advertisement