Advertisement

Promo Desember

Sedih, Korban Banjir Besar Libya Bertambah, Korban Tewas Jadi 11.300 Orang

Erta Darwati
Minggu, 17 September 2023 - 20:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Sedih, Korban Banjir Besar Libya Bertambah, Korban Tewas Jadi 11.300 Orang Ilustrasi: Seorang pekerja Palang Merah Libya memeriksa jasad korban kecelakaan kapal yang ditumpangi para migran di perairan Zuwara - Reuters/Hani Amara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Jebolnya dua bendungan saat hujan lebat menimbulkan bencana banjir di Libya. Bulan Sabit Merah Libya menyatakan jumlah korban tewas akibat banjir besar di kota pesisir Derna di Libya telah melonjak menjadi 11.300 orang. Upaya pencarian pun terus dilakukan.

Sekretaris Jenderal Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) Libya Marie el-Drese mengatakan  10.100 orang lainnya dilaporkan hilang di Kota Mediterania. Otoritas kesehatan Libya sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas di Derna sebanyak 5.500 orang. Badai tersebut juga menewaskan sekitar 170 orang di tempat lain di negara tersebut. 

Advertisement

Baca Juga: Korban Tewas Banjir Libya Timur Tembus 8.000 Orang, Lebih dari 10.000 Orang Hilang 

Melansir Aljazeera, Wali Kota Derna Abdel-Moneim al-Ghaithi mengatakan jumlah korban jiwa bisa bertambah hingga 20.000 jiwa mengingat banyaknya kawasan yang tersapu banjir. 

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Al-Kharaz menyebutkan jumlah kematian di Derna jauh lebih rendah, yakni lebih dari 3.000 orang.

“Bencananya sangat besar dan akibatnya akses ke banyak wilayah menjadi tidak memungkinkan. Banyak daerah yang mengalami kerusakan total. Banyak mayat masih berada di bawah puing-puing, yang lain hanyut ke laut,” katanya. 

Menteri Kesehatan Libya Othman Abduljalil mengatakan bahwa bencana tersebut juga menewaskan sekitar 170 orang di wilayah lain di Libya timur, termasuk Kota Bayda, Susa, Um Razaz dan Marj. 

IFRC menyatakan pekerja darurat yang menyaring lumpur dan puing-puing masih berharap menemukan korban selamat. 

Sementara itu, Abduljalil menyatakan Derna mulai menguburkan jenazah, sebagian besar di kuburan massal. Terdapat lebih dari 3.000 jenazah telah dimakamkan pada Kamis (14/9/2023) pagi, sementara 2.000 lainnya masih diproses. 

Sebagian besar korban tewas dikuburkan di kuburan massal di luar Derna, sementara yang lain dipindahkan ke kota-kota terdekat.

Abduljalil mengatakan tim penyelamat masih mencari reruntuhan bangunan di pusat kota, dan penyelam menyisir laut di lepas pantai Derna.

Adapun tidak terhitung banyaknya yang terkubur di bawah lumpur dan puing-puing, termasuk mobil yang terbalik dan bongkahan beton yang tingginya mencapai 4 meter (13 kaki). 

Tim penyelamat kesulitan membawa peralatan berat ketika banjir menghanyutkan atau memblokir jalan menuju daerah tersebut.

Ketua delegasi Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Libya Yann Fridez yang memiliki tim di Derna saat air banjir melanda, mengatakan bahwa bencana ini sangat kejam dan brutal. 

“Gelombang setinggi 7 meter [23 kaki] menyapu bangunan dan menghanyutkan infrastruktur ke laut. Sekarang anggota keluarganya hilang, mayat-mayat terdampar di pantai, dan rumah-rumah hancur," ucapnya. 

ICRC mendistribusikan 6.000 kantong jenazah untuk membantu pihak berwenang dan masyarakat Bulan Sabit Merah Libya memastikan perlakuan bermartabat terhadap orang mati. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Empat Peserta Tidak Lolos Seleksi Calon PPPK Gunungkidul, Ini Penyebabnya

Gunungkidul
| Kamis, 12 Desember 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku

Wisata
| Selasa, 10 Desember 2024, 17:38 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement