Advertisement
Penyebab Harga Kendaraan Listrik China Lebih Murah dan Kuasai Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tiongkok memproduksi kendaraan listrik dengan harga lebih murah dibandingkan negara lain. Selain standar kendaraan listrik yang diproduksi dinilai baik, ada rahasia yang membuat harga kendaraannya lebih murah dibandingkan produsen lainnya.
Dilansir dari Reuters, Jumat (15/9), hal ini utamanya disebabkan oleh kebijakan insentif dan subsidi promosi industri yang telah berlangsung selama satu dekade di Beijing.
Advertisement
Kebijakan tersebut memungkinkan Tiongkok menjadi pasar kendaraan listrik terbesar di dunia dan mengendalikan rantai pasokan kendaraan listrik global, termasuk bahan bakunya.
Harga kendaraan listrik buatan Tiongkok biasanya seperlima lebih murah dibandingkan model buatan Uni Eropa, kata Komisi Eropa.
BACA JUGA: Jokowi Terbitkan Beleid Pengembangan dan Peta Jalan Industri Jamu
Kebijakan tersebut juga telah melahirkan industri kelas berat seperti pembuat baterai EV terbesar di dunia CATL (300750.SZ) dan BYD yang menggantikan Volkswagen (VOWG_p.DE) tahun ini sebagai merek mobil terlaris di Tiongkok.
Keunggulan biaya dan rantai pasokan Tiongkok telah menarik perusahaan asing untuk berproduksi di sana.
Yang paling terkenal adalah Tesla (TSLA.O), yang pabrik raksasanya di Shanghai memproduksi lebih dari 700.000 kendaraan pada tahun 2022, atau setengah dari total produksi pembuat mobil Amerika Serikat (AS). Renault (RENA.PA) dan BMW (BMWG.DE) juga membuat mobil untuk ekspor di China.
Sementara MIT Technology Review Februari lalu mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok telah mengambil start untuk berinvestasi dalam teknologi terkait sangat awal, yakni sejak tahun 2001.
Pada tahun itu, teknologi kendaraan listrik diperkenalkan sebagai proyek penelitian sains prioritas dalam rencana lima tahun Tiongkok, yang merupakan deskripsi mendetail mengenai suatu rencana strategi atau “blue print” ekonomi tingkat tertinggi di Tiongkok.
Kemudian, pada tahun 2007, industri ini mendapat dorongan signifikan ketika Wan Gang, seorang insinyur otomotif yang telah bekerja untuk Audi di Jerman selama satu dekade, menjadi Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tiongkok.
Wan adalah penggemar berat kendaraan listrik dan menguji model kendaraan listrik pertama Tesla, Roadster, pada 2008, tahun peluncurannya. Masyarakat kini memuji Wan karena telah mengambil keputusan nasional untuk menerapkan sepenuhnya kendaraan listrik.
Sejak itu, pengembangan kendaraan listrik secara konsisten diprioritaskan dalam perencanaan perekonomian nasional Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
Advertisement

Polda DIY Naikkan Status Kasus Dugaan Mafia Tanah Yang Menimpa Mbah Tupon ke Tahap Penyidikan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kejagung Sita Uang Rp479 Miliar Terkait Korupsi Duta Palma
- Puluhan Preman di Serang Diringkus Polisi, Paling Banyak Anggota Ormas
- Jawa Barat dan Riau Jadi Pilot Project Zero ODOL
- Pegadaian Edukasi Pegawai Istana Kepresidenan soal Investasi Emas
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
Advertisement