Advertisement
Penyebab Harga Kendaraan Listrik China Lebih Murah dan Kuasai Dunia
![Penyebab Harga Kendaraan Listrik China Lebih Murah dan Kuasai Dunia](https://img.harianjogja.com/posts/2023/09/17/1148732/screenshot_20230917-102412_chrome2.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tiongkok memproduksi kendaraan listrik dengan harga lebih murah dibandingkan negara lain. Selain standar kendaraan listrik yang diproduksi dinilai baik, ada rahasia yang membuat harga kendaraannya lebih murah dibandingkan produsen lainnya.
Dilansir dari Reuters, Jumat (15/9), hal ini utamanya disebabkan oleh kebijakan insentif dan subsidi promosi industri yang telah berlangsung selama satu dekade di Beijing.
Advertisement
Kebijakan tersebut memungkinkan Tiongkok menjadi pasar kendaraan listrik terbesar di dunia dan mengendalikan rantai pasokan kendaraan listrik global, termasuk bahan bakunya.
Harga kendaraan listrik buatan Tiongkok biasanya seperlima lebih murah dibandingkan model buatan Uni Eropa, kata Komisi Eropa.
BACA JUGA: Jokowi Terbitkan Beleid Pengembangan dan Peta Jalan Industri Jamu
Kebijakan tersebut juga telah melahirkan industri kelas berat seperti pembuat baterai EV terbesar di dunia CATL (300750.SZ) dan BYD yang menggantikan Volkswagen (VOWG_p.DE) tahun ini sebagai merek mobil terlaris di Tiongkok.
Keunggulan biaya dan rantai pasokan Tiongkok telah menarik perusahaan asing untuk berproduksi di sana.
Yang paling terkenal adalah Tesla (TSLA.O), yang pabrik raksasanya di Shanghai memproduksi lebih dari 700.000 kendaraan pada tahun 2022, atau setengah dari total produksi pembuat mobil Amerika Serikat (AS). Renault (RENA.PA) dan BMW (BMWG.DE) juga membuat mobil untuk ekspor di China.
Sementara MIT Technology Review Februari lalu mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok telah mengambil start untuk berinvestasi dalam teknologi terkait sangat awal, yakni sejak tahun 2001.
Pada tahun itu, teknologi kendaraan listrik diperkenalkan sebagai proyek penelitian sains prioritas dalam rencana lima tahun Tiongkok, yang merupakan deskripsi mendetail mengenai suatu rencana strategi atau “blue print” ekonomi tingkat tertinggi di Tiongkok.
Kemudian, pada tahun 2007, industri ini mendapat dorongan signifikan ketika Wan Gang, seorang insinyur otomotif yang telah bekerja untuk Audi di Jerman selama satu dekade, menjadi Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tiongkok.
Wan adalah penggemar berat kendaraan listrik dan menguji model kendaraan listrik pertama Tesla, Roadster, pada 2008, tahun peluncurannya. Masyarakat kini memuji Wan karena telah mengambil keputusan nasional untuk menerapkan sepenuhnya kendaraan listrik.
Sejak itu, pengembangan kendaraan listrik secara konsisten diprioritaskan dalam perencanaan perekonomian nasional Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement