Didukung Pemilik 42,2% Suara Pemilu 2019, Siapa Cawapres Prabowo pada Pilpres 2024?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional atau PAN telah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) untuk kontestasi Pilpres 2024. Langkah selanjutnya, koalisi ini mengarah pada penentuan calon wakil presiden (cawapres).
Tambahan dukungan dari Golkar dan PAN tidak hanya menguatkan posisi Prabowo secara politik, tetapi juga dari sisi elektoral. Dukungan Golkar dan PAN jelas menambah amunisi kekuatan kepada Prabowo. Apalagi jika cawapres prabowo disepakati.
Advertisement
BACA JUGA: Respons PKS Soal PAN dan Golkar Gabung ke Kubu Prabowo di Pilpres 2024
Saat ini koalisi pendukung Prabowo terdiri dari lima partai politik antara lain Gerindra, PKB, PAN, Golkar, dan PBB. Jika mengacu kepada hasil Pemilu 2019, dukungan dari lima partai ini mewakili 42,2% atau setara 59 juta suara. Tinggal menentukan cawapres Prabowo.
Lalu siapa calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendapingi Prabowo? Muncul suara-suara dipublik, Cawapres yang layak mendampinginya. Mulai dari Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua PKB Muhaimin Iskandar, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dan pengusaha Susi Pudjiastuti hingga Gibran Rakabuming Raka menjabat sebagai Walikota Surakarta.
Meski begitu, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sekaligus bakal calon presiden (Bacapres) Pemilu 2024 Prabowo Subianto menegaskan penentuan calon wakil presiden (Bacawapres) masih dirumuskan bersama dengan tiga partai pengusung lainnya.
Sikap itu disampaikan Prabowo setelah menyambut deklarasi dukungan baru dari Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN) di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
“Pembicaraan tentang Cawapres kita sudah sepakat bahwa kita akan terus berdiskusi musyawarah untuk mencari calon yang terbaik yang bisa diterima oleh keempat partai ini,” kata Prabowo usai acara deklarasi.
Prabowo mengatakan pembicaraan soal cawapres akan dimatangkan bersama dengan tiga partai pengusung dirinya. Apalagi, dia menggarisbawahi, koalisasi awal yang sudah terbentuk bersama dengan PKB belakangan mendapat sokongan kekuatan baru dari dua partai besar yang baru bergabung, Golkar dan PAN.
“Setelah bergabung tentunya kita akan menganggap bahwa semua partai yang sekarang dalam koalisasi politik ini, kerja sama politik ini adalah sahabat saudara yang satu bagian satu tim, kita akan selesaikan masalah itu,” kata Prabowo.
Airlangga menerangkan dukungan yang diberikan partainya itu berdasar pada sejarah Prabowo yang juga pernah menjadi kader Partai Beringin tersebut. "Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Bapak Prabowo Subianto? Tidak lain tidak bukan karena Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai golkar," kata Airlangga.
BACA JUGA: Golkar-PAN Merapat, Prabowo : Kami Adalah Tim Pak Jokowi
Selain itu, Airlangga juga menilai rekam jejak dan kinerja Prabowo terbilang baik. Airlangga yakin Ketum Partai Gerindra itu memiliki visi dan misi yang baik soal kemajuan bangsa di tengah momentum bonus demografi saat ini.
“Kepemimpinan 10 tahun ke depan sangat penting dan Partai Golkar melihat kepemimpinan bapak Prabowo Subianto sangat tepat untuk membawa Indonesia lolos dari middle income trap," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menuturkan partainya memberikan dukungan kepada Prabowo lantaran kedua partai sudah berkoalisasi sejak Pemilu 2014 dan 2019 lalu.
"Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo. Kalau tinggal sedikit, kenapa tidak sabar? Kami yakin perjuangan 10 tahun akan tuntas," kata dia. Belakangan, PAN menyodorkan Erick Thohir sebagai Cawapres Prabowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hizbullah dan Israel Sepakati Gencatan Senjata, Dimulai per Hari Ini
- Rem Blong, Truk Tronton Sejumlah Kendaraan di Slipi, Satu Orang Meninggal Dunia
- Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
Advertisement
Nyoblos di Pilkada Bantul, Haedar: Hal yang Mengganjal di Pemilu Harus Berakhir di Pilkada
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Program Tapera Banyak Ditolak, Muruarar Sirait: Masih Harus Bangun Kepercayaan Publik
- Menteri Agama Nasaruddin Umar Laporkan Barang Gratifikasi ke KPK
- Inaplas Sebut Ekonomi Sirkular Bisa Jadi Solusi Sampah Plastik
- Kasus Korupsi KTP Elektronik, KPK Panggil Mantan Anggota DPR Teguh Juwarno
- Hakim Tolak Permohonan Praperadilan Tom Lembong, Begini Penjelasannya
- Buron Judol Handoyo Salman Ternyata Ditukar dengan Buron Filipina Hector Aldwin Pantollana
- Dorong Inovasi Bisnis Perumahan, BTN Gelar Ajang Kompetisi Housingpreneur di UGM
Advertisement
Advertisement