Setelah Inggris dan Kuwait, Giliran Arab Saudi Minta Warganya Keluar dari Lebanon, Ada Apa?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah Arab Saudi meminta warganya untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon. Arab Saudi juga meminta warganya untuk menghindari kawasan-kawasan tempat terjadinya bentrokan bersenjata.
Dalam unggahan di X (sebelumnya bernama Twitter), Kedutaan Besar Saudi di Lebanon tidak secara spesifik menyebut kawasan mana saja yang perlu dihindari. Mereka menekankan "pentingnya mematuhi larangan perjalanan Saudi ke Lebanon".
Advertisement
BACA JUGA:Â Pernah Melanggar Izin Keimigrasian Arab Saudi, 5 Calon Haji Dipulangkan ke Indonesia
Kuwait juga mengeluarkan peringatan pada Sabtu pagi. Warga Kuwait yang berada di Lebanon diminta tetap waspada dan menghindari "kawasan di mana gangguan keamanan terjadi", tetapi mereka tidak diminta meninggalkan negara tersebut.
Pada 1 Agustus, Inggris juga memperbarui anjuran perjalanan ke Lebanon. Warga Inggris disarankan untuk tidak melakukan "perjalanan apa pun kecuali sangat penting" ke beberapa daerah di Lebanon selatan dekat kamp Palestina Ain el-Hilweh.
Sedikitnya 13 orang, sebagian besar milisi, tewas di kamp itu pada 29 Juli dalam bentrokan antara faksi terbesar Fatah dan faksi-faksi garis keras, menurut sumber-sumber keamanan di kamp tersebut.
Ain el-Hilweh adalah kamp terbesar di antara 12 kamp Palestina, yang menampung sekitar 80.000 hingga 250.000 pengungsi, di seluruh Lebanon, menurut Badan PBB untuk pengungsi Palestina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Yandri Akan Lakukan Digitalisasi Pengawasan Dana Desa
- Prediksi BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
- KPK Periksa Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
- Ruang Kelas Ambruk Saat Pembelajaran, 2 Siswa Terluka
- Erdogan Desak Negara Dunia Terapkan Putusan Penangkapan Netanyahu
- Puncak Musim Hujan Diprediksi Terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025
Advertisement
Advertisement