Advertisement
Ada Patahan Sesar, Satu Kampung Berisi 200 KK Direlokasi

Advertisement
Harianjogja.com, CIANJUR—Pasca-gempa bumi dengan magnitudo 5,6 yang melanda Cianjur pada November 2022 lalu, warga di Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Cianjur mengaku tempat tinggalnya di relokasi ke Pasir Sembung.
Yuyun (48) menyatakan warga Kampung Rawa Cina di relokasi ke Pasir Sembung, yang jaraknya 15 menit jika ditempuh dengan kendaraan.
Advertisement
BACA JUGA: Karakteristik Gempa di Jogja Beda dengan Wilayah Lain
"Ke pasir sembung, jaraknya 15 menit pakai mobil," katanya saat ditanyai wartawan di Kampung Rawa Cina, lokasi patahan sesar pemicu gempa di Cianjur, pada Jumat (28/7/2023).
Dia menyatakan ada dua Rukun Tetangga (RT) yang di relokasi ke Pasir Sembung dan terdapat sekitar 200 Kepala Keluarga (KK).
"Sekitar 200 KK ada dua RT yang dipindah," lanjutnya kepada wartawan.
Lebih lanjut, dia menyatakan pasca-gempa, bersama dengan warga lainnya harus pulang pergi dari rumah sementara di Pasir Sembung ke Kampung Rawa Cina setiap harinya, untuk bekerja karena pekerjaan utamanya sebagai petani.
"Kerja, petani. Tiap pagi ke sini sore pulang jam 1 udah dijemput pakai mobil, ada 2 mobil. Pulang pergi Rp10 ribu. Borongan 30-35 orang sekali angkut," ujarnya.
Dia menyatakan bahwa karena mata pencaharian warga rata-rata petani, maka harus mondar-mandir. Kalau di rumah sementara di Pasir Sembung, tidak ada pekerjaan.
Saat ditanyai terkait hak milik rumah yang disediakan pemerintah di Pasir Sembung, Yuyun menyatakan bahwa hak milik baru bisa diakui jika sudah 10 tahun.
"Hak miliknya nanti jika sudah 10 tahun, baru bisa menjadi hak milik," tambahnya.
Yuyun sebagai warga mengaku menerima saran pemerintah untuk melakukan relokasi ke Pasir Sembung, karena merasa takut terjadinya longsor kembali.
"Terima, karena di sini zona merah. Saya juga takut. Kalau ada gempa terjadi longsor. Longsor disini karena tanahnya lembek," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa saat gempa terjadi, gempa sangat terasa guncangannya hanya 2 detik dan langsung meruntuhkan semua bangunan rumah.
"2-3 detik. Orang-orang berdarah. Pada keluar mereka. Gempanya langsung besar, lari semua, tetapi sudah tidak bisa penuh sama puing bangunan," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement