13 WNI Korban TPPO dari Thailand Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air, Begini Kondisinya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Judha Nugraha mengatakan 13 WNI korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) tiba di Indonesia dari Bangkok, Thailand, pada Jumat (7/7/2023).
Dia menjelaskan 13 WNI tersebut bekerja di perusahaan online scams dan tereksploitasi di Myanmar. "Jadi menurut rencana akan tiba 13 WNI dari Bangkok, Thailand. Mereka adalah WNI terindikasi sebagai korban TPPO. Insya allah direncanakan akan tiba pada hari ini tgl 7 sore hari di Jakarta," katanya saat memberi keterangan, pada Jumat (7/7/2023).
Advertisement
13 WNI tersebut berasal dari Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Jatim, Sumut, dan Sumbar dan sebelumnya di traffic menuju Myawaddy. Para WNI tersebut sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan di Myawaddy, Myanmar, yang ternyata terlibat dalam praktik penipuan online.
BACA JUGA : 714 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Perdagangan
Adapun lokasi tersebut terletak di wilayah konflik yang sulit dijangkau oleh aparat hukum Pemerintah Myanmar. Kemudian ke-13 WNI berhasil melarikan diri dari perusahaan tersebut di Myanmar dan menyeberang ke Maesot, Thailand, pada 7 Juni 2023.
"Setelah menjalani proses untuk mengidentifikasi korban TPPO berdasarkan ketentuan yang ada di Thai, dan mereka dinyatakan sebagai korban TPPO," ujarnya.
Setelah ditetapkan sebagai korban TPPO oleh Tim Multi Disiplin di Maesot, proses pemulangan para WNI dapat segera dilakukan dengan bantuan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok.
"Kemudian berkoordinasi antara KBRI Yangon, Bangkok, mereka berhasil keluar dari wilayah Myawaddy kemudian masuk ke perbatasan Thailand. setelah itu di perbatasan Thailand KBRI Bangkok membantu mereka dan mengkoordinasikan dengan otoritas setempat," tambahnya.
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan keberhasilan pemulangan WNI tersebut merupakan hasil kerja sama yang erat antara KBRI di Bangkok dan Yangon, Kementerian Luar Negeri RI, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), serta RPTC Kementerian Sosial.
"Setelah tiba di Indonesia kita akan koordinasikan dengan Kementerian Sosial untuk proses rehabilitasi dan juga pemulangan ke daerah asal dan dengan Bareskrim Polri untuk proses penegakan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tambah Nyaman, Kereta Cepat Terintegrasi Angkutan Perkotaan
- Jokowi: Kereta Cepat untuk Melayani Rakyat, Bukan Soal Untung dan Rugi
- Anies Kritik Program PSN, Jokowi Tantang Balik: Tunjuk Proyek Mana, yang Nitip Siapa?
- Cuaca Panas, Dinas Kesehatan DIY Minta Warga Mewaspadai Gangguan Kesehatan Kulit
- Kadin Serukan Pembenahan Keamanan Data Pribadi Saat Masuk Gedung di Jakarta
Advertisement

Mengharukan, Anak Meninggal karena Kecelakaan, Orang Tua Mewakili untuk Terima Ijazah
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO & Status Global Geopark Terancam Dicabut, Ini Penyebabnya
Advertisement
Berita Populer
- Jadi Tokoh Inspiratif Dunia, Karya Biografi Jokowi Karya Dirut PLN Diterbitkan di Korea
- RSUD Garut Terbakar, Layanan Cuci Darah Sementara Dipindah ke RS Lain
- Berharap Indonesia Punya Pemimpin Sekelas John F Kennedy, Megawati: Sudah Ganteng, Pintar
- Hotel Sultan Urung Dikosongkan! Negara Kembali Mengalah dari Ponjto Sutowo
- Apa Itu Batik Sogan? Batik Kegemaran Presiden Jokowi
- Tak Menyangka, Tukang Bangunan Ponpes di Jogja Peroleh Hadiah Mobil Listrik
- Jogja Menjadi Kota Destinasi Pertama Jambore Daerah HSFCI se-Jawa & Bali 2023
Advertisement
Advertisement