Advertisement
Bahas Situasi di Jenin Palestina, Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan Tertutup

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan konsultasi tertutup untuk publik mengenai situasi di Jenin, Palestina, Jumat (7/7/2023) mendatang. Rencana pertemuan tersebut diungkap oleh Perwakilan Misi UEA.
Pertemuan tersebut untuk merespons aksi Israel yang melancarkan operasi besar-besaran di Jenin dan kamp pengungsi Palestina terdekat terpantau hingga Senin (3/7/2023) malam. "Saya mengonfirmasi (konsultasi kepada yang diadakan atas permintaan kami," kata perwakilan UEA tersebut, seperti dilansir dari TASS, pada Rabu (5/7/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Gawat! Perang Besar Israel-Palestina Bisa Meletus di Jenin
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa negaranya memberikan pukulan berat bagi organisasi teror di Jenin dan berhasil mencatat pencapaian operasional yang mengesankan.
Selain itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengatakan tentang harapan penyelesaian operasi di Jenin setelah tercapainya tujuan. Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel (PHRI) mengatakan bahwa 3 rumah sakit diserang selama serangan militer Israel di Jenin.
Melansir Aljazeera, militer Israel juga mencegah ambulans untuk mengevakuasi korban luka selama penyerangan dalam eskalasi lebih lanjut di Jenin.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) itu menyatakan bahwa pasukan Israel juga menyerbu rumah sakit pemerintah Jenin, menembakkan gas air mata dan peluru tajam.
“Akibatnya 5 warga sipil terluka, termasuk 3 orang dalam kondisi serius. Menurut laporan, ruang gawat darurat masih tidak dapat digunakan, dan departemen rumah sakit lainnya belum kembali beroperasi normal,” kata organisasi itu.
BACA JUGA: 10 Negara di Eropa Desak Israel Menghentikan Penggusuran Rumah di Palestina
Pihak PHRI menyatakan bahwa rumah sakit diserang, dan status perlindungannya diabaikan, kerusakan yang diakibatkannya parah, pasien dan staf terluka, warga kehilangan kepercayaan pada rumah sakit sebagai tempat berlindung.
"Kepercayaan pada fasilitas medis, personel, dan kemampuan mereka untuk memberikan perawatan dan perlindungan hilang,” kata PHRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cerita Soebronto Laras dan Kecintaannya pada Otomotif
- Soebronto Laras Meninggal Dunia, Ini Sepak Terjang Tokoh Otomotif Nasional
- Nasabah Diteror DC AdaKami hingga Bunuh Diri, Berikut Sikap OJK
- Diintimidasi Alat Negara, Anies Sebut Taipan Takut Bantu Dirinya
- Dikaitkan Kasus Rempang Eco City, Ini Perjalanan Karier Konglomerat Tomy Winata
Advertisement

Dorong Penguatan Pancasila di Kota Jogja, Jaga Warga Dibekali HT
Advertisement

Event Oktober di Jogja: Lari Marathon 42 Kilometer, Rute Sumbu Filosofi hingga Destinasi di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Isu Prabowo Cekik Wamentan, Pelaku Penyebar Hoax Dilaporkan ke Bareskrim Hari ini
- Heboh Isu Kaesang Jadi Kader, Begini Respons PSI
- Cerita Soebronto Laras dan Kecintaannya pada Otomotif
- Pendaftaran CPNS dan PPPK 2023 via Portal SSCASN BKN Resmi Dibuka, Berikut Jadwalnya
- Kejagung Periksa Pegawai Kemenko Perekonomian Terkait Dugaan Korupsi Dana Sawit Biodiesel
- Soal Rafaksi Minyak Goreng, Aprindo Sindir Mendag Zulhas
- Berikut Link Khusus Pembelian dan Pembubuhan E-Meterai untuk Dokumen CPNS 2023
Advertisement
Advertisement