Advertisement
Kejagung Sita Uang Rp479 Miliar Terkait Korupsi Duta Palma

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menyita uang senilai Rp479 miliar terkait perkara korupsi kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit PT Duta Palma Group. Uang itu disita dari dua anak perusahaan PT Darmex Plantations dalam perkara dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) kasus tersebut.
Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Sutikno, mengatakan bahwa dua perusahaan itu adalah PT Delimuda Perkasa yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan PT Taluk Kuantan Perkasa yang bergerak di bidang pengelolaan kelapa sawit.
Advertisement
Dikemukakan Sutikno dalam konferensi pers di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis, bahwa penemuan uang ini bermula ketika penyidik mendapatkan informasi bahwa dua anak perusahaan PT Darmex Plantations tersebut akan mengirimkan uang yang diduga merupakan hasil kejahatan.
“Uang ini akan dikirimkan ke Hong Kong melalui jasa perbankan,” ucapnya.
Sebagai tindak lanjut, penyidik pun berkoordinasi dengan jaksa penuntut umum (JPU) dan memblokir uang tersebut yang berjumlah Rp479.175.079.148,00.
BACA JUGA: Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
Usai dilakukan pemblokiran, kata Sutikno, penyidik meminta kepada JPU agar uang tersebut disita dan dijadikan barang bukti dalam perkara TPPU atas nama PT Darmex Plantations.
“Karena 99 persen pemegang saham PT Taluk Kuantan Perkasa dan PT Delimuda Perkasa adalah PT Darmex Plantations, sedangkan sisanya 1 persen pemegang saham dari PT Delimuda Perkasa dan PT Taluk Kuantan Perkasa adalah PT Palma Lestari,” imbuhnya.
Lantaran saat ini PT Darmex Plantations tengah menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai terdakwa korporasi, JPU pun mengajukan izin penyitaan kepada majelis hakim dan izin tersebut diberikan.
“Majelis hakim mengeluarkan penetapan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat nomor 43/Pidsus/TPK/2025 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 29 april 2025,” katanya.
Pada akhirnya, JPU menyita uang senilai Rp479.175.079.148,00 dengan rincian uang sebesar Rp376.138.264.001,00 disita dari PT Delimuda Perkasa dan uang sebesar Rp103.036.815.147,00 disita dari PT Taluk Kuantan Perkasa.
Diketahui, PT Darmex Plantations merupakan terdakwa korporasi dalam kasus dugaan tindak pencucian uang (TPPU) dalam tindak pidana asal tindak pidana korupsi (TPK) dalam kegiatan usaha perkebunan sawit yang dilakukan oleh PT Duta Palma Group.
PT Darmex Plantations disangkakan melanggar Pasal 3 atau Pasal 4 atau Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perpres 79/2025 Tak Hanya Mengatur Soal Kenaikan Gaji ASN
- Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Jaringan Internet Alami Gangguan
- Akreditasi SPPG Perlu Dilakukan untuk Cegah Keracunan
- Modus Korupsi di BPR Bank Jepara Artha, Bermula dari Kredit Macet
- Ledakan di Gaza Selatan, 4 Tentara Israel Dilaporkan Tewas
Advertisement

Dua Sepeda Motor Terlibat Kecelakaan di Jalan Wates Gamping
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Digugat Tutut Soeharto ke PTUN Jakarta, Ini Kata Menkeu Purbaya
- Heboh Food Tray MBG Mengandung Minyak Babi, Begini Penjelasan RMI-NU
- Revisi Devisit APBN 2026 Disepakati Rp689,1 Triliun
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- KPK Tahan 5 Tersangka Kasus Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha
Advertisement
Advertisement