Advertisement

Promo Desember

Penyebab Mahasiswi Undip Semarang Meninggal Dunia saat Mendaki Gunung Lawu

Indah Septiyaning Wardani
Senin, 26 Juni 2023 - 10:57 WIB
Jumali
Penyebab Mahasiswi Undip Semarang Meninggal Dunia saat Mendaki Gunung Lawu Ilustrasi kematian - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, KARANGANYAR—Mahasiswi Teknik Mesin Undip Semarang, Anindita Syafa N.K, 20, meninggal dunia saat mendaki Gunung Lawu, Karanganyar dikarenakan sakit lambung dan alami hipotermia. Jenazah pendaki tersebut telah diserahkan ke pihak keluarga pada Minggu (25/6/2023) malam.

BACA JUGA: Pendaki asal Madiun Ditemukan Meninggal di Puncak Gunung Lawu

Advertisement

Pihak keluarga menerima kematian dan menolak dilakukan autopsi terhadap korban. Jenazah diserahkan Polres Karanganyar setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim kesehatan Puskesmas Jenawi.

Anindita ditemukan meninggal dunia di Pos 5 Gupakan Menjangan, Karanganyar, Minggu siang. Anindita merupakan mahasiswi Teknik Mesin Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, perwakilan keluarga Anindita tiba di Puskesmas Jenawi pukul 21.25 WIB. Isak tangis keluarga pecah saat melihat jasad Anindita di ruang IGD Puskesmas Jenawi.

Selain pihak keluarga di lokasi tersebut, juga berdatangan perwakilan dosen hingga rekan korban dari Kampus Undip Semarang. Termasuk rekan yang mendaki bersama korban saat kejadian.

Koordinasi langsung dilakukan aparat kepolisian dengan pihak keluarga. Polisi juga meminta keterangan keluarga, dosen, dan teman-teman korban. Hingga pukul 23.00 WIB, pemeriksaan masih berjalan.

Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Setiyanto, mengatakan pemeriksaan terhadap keluarga, dosen, dan teman korban dilakukan untuk meminta keterangan kegiatan tersebut.

Dari hasil pemeriksaan, 17 orang termasuk korban mengikuti kegiatan fun hiking di Gunung Lawu. Mereka adalah kelompok mahasiswa pecinta alam Kompas jurusan Teknik Mesin Undip Semarang.

“Ya memang itu kegiatan anak-anak pecinta alam, namanya Kompas Undip. Dari keterangan peserta, itu dari beberapa angkatan yang jumlahnya 17 orang,” kata Kasatreskrim ditemui di lokasi.

Pendakian dilakukan melalui jalur Pos Candi Cetho, Jenawi, Kabupaten Karanganyar pada Sabtu (24/6/2023) pagi. Kemudian rombongan tersebut sampai di Pos Gupakan Menjangan dan mendirikan tenda di sana pada Sabtu malam.

Korban saat itu kondisinya sudah mengalami sakit. Korban memiliki sakit mag, yang diperkuat juga dari temukan obat mag di tas milik korban.

Korban yang sakit tetap berada di tenda dengan ditemani seorang temannya. Sementara 14 orang rombongan lainnya summit ke Puncak Lawu.

“Korban ini sakit dan sempat muntah-muntah. Lalu saat Minggu (25/6/2023) siang sekitar pukul 12.06 WIB ditemukan tidak sadarkan diri,” kata dia.

Rekan korban yang berada di lokasi dibantu seorang porter Gunung Lawu mencoba memberikan penanganan pertama. Namun korban sudah ditemukan dengan mulut berbusa dan denyut jantung tidak ada.

Dibantu porter tersebut, korban dievakuasi turun bersama tim SAR gabungan. Jenazah korban berhasil dievakuasi melalui Pos Pendakian Babar Jenawi pukul 18.30 WIB. Jenazah kemudian dibawa ke Puskesmas Jenawi untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim medis setempat. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

“Korban meninggal dunia karena sakit. Selain kecapaian juga mengalami hipotermia [kedinginan],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemkot Berupaya Turunkan Kesenjangan dan Kemiskinan dengan Gandeng Gendong

Jogja
| Jum'at, 13 Desember 2024, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku

Wisata
| Selasa, 10 Desember 2024, 17:38 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement