Advertisement
BMKG Imbau Wisatawan Waspadai Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Jawa

Advertisement
Harianjogja.com, CILACAP—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau wisatawan yang mengunjungi pantai selatan Jawa, khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, agar mewaspadai potensi gelombang tinggi.
BACA JUGA: BMKG Minta Warga Waspadai Gelombang Tinggi Pantai Selatan
Advertisement
"Ini karena tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi cenderung sering terjadi di laut selatan Jabar hingga DIY," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Rabu (21/6/2023).
Bahkan, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY karena tinggi gelombang 2,5-4 meter berpotensi terjadi di wilayah tersebut pada Rabu.
Menurut dia, gelombang tinggi tersebut dipicu oleh pola angin di wilayah selatan Indonesia cenderung bergerak dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar 6-30 knot.
"Oleh karena itu, bagi wisatawan yang mengunjungi pantai selatan Jabar-DIY diimbau untuk tidak berenang atau bermain air terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu," ujarnya.
Ke depan, kata dia, gelombang diprakirakan bertambah tinggi seiring dengan menguat kecepatan angin, terutama saat puncak musim angin timuran yang berlangsung sekitar Juli-September.
Dengan demikian, lanjut dia, tinggi gelombang 4-6 meter yang masuk kategori sangat tinggi berpotensi terjadi pada puncak musim angin timuran.
"Tidak hanya wisatawan, seluruh pengguna jasa kelautan pun harus waspada terhadap gelombang tinggi hingga sangat tinggi. Perhatikan selalu risiko tinggi gelombang dan kecepatan angin terhadap keselamatan pelayaran," katanya.
Disinggung mengenai prakiraan cuaca di wilayah Jateng bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng, Teguh mengatakan, hujan dengan intensitas ringan atau yang biasa disebut gerimis masih berpotensi terjadi meskipun wilayah tersebut telah memasuki musim kemarau.
Bahkan, kata dia, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir sempat mengguyur sejumlah wilayah Jateng bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng pada Senin (19/6) malam hingga Selasa (20/6) dini hari.
"Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang terkonsentrasi di wilayah Kabupaten Banyumas dan Banjarnegara itu lebih dipengaruhi oleh faktor lokal," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia, Klub Suap Wasit hingga Rp1 Miliar
- Sederet Artis yang Raup Cuan dari TikTok Shop
- Ini Modus Tersangka Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia
- TikTok Dilarang Jualan, 6 Juta Penjual dan 7 Juta Kreator Bisa Gulung Tikar
- Ingat! BPJS Kesehatan Tidak Menanggung Biaya Berobat 21 Kondisi Penyakit
Advertisement
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Sambangi Bareskrim Polri untuk Tuntut Keadilan
- PBB Pinang Gibran Dampingi Prabowo di Pilpres 2024
- Sejarah dan Tradisi Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
- Tekan Harga, Beras Untuk Operasi Pasar Bakal Ditambah Jadi 100.000 Ton
- Pengamat Ekonomi Sebut 3 Hal Ini Jadi Penyebab Harga Beras Sulit Turun
- Pembangunan IKN Hampir 40%, Erick Thohir: BUMN Kebut Proyek
- Johnny Plate Kembali Sebut Nama Jokowi di Sidang BTS, Ada Surat Rahasia
Advertisement
Advertisement