Advertisement
Meluncur! Satelit Satria-1 Milik Indonesia Beroperasi 145 Hari Lagi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Satelit Republik Indonesia (Satria-1) resmi diluncurkan, Senin (19/6/2023) pukul 05.22 WIB. Satelit itu membutuhkan waktu selama 145 hari untuk bisa beroperasi seusai meluncur dengan lancar dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
Berdasarkan akun Youtube Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Senin (19/6/2023), posisi Satelit Satria-1 saat ini sedang menuju posisi 146 derajat Bujur Timur (BT), atau tepat berada di atas Papua, Indonesia.
Advertisement
Namun, satelit tersebut membutuhkan waktu 145 hari untuk bisa beroperasi. Satelit akan melakuan serangkaian uji coba untuk memastikan bisa memberikan layanan Internet yang sempurna.
Setelah berada di 146 derajat BT, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama dengan Thales Alenia Space (TAS) akan melakukan In-Orbit Testing.
BACA JUGA: Diluncurkan Senin Besok, Satelit Satria-1 Layani 50.000 Titik Internet Lemot
Uji coba yang dilakukan dengan perusahaan manufaktur antariksa Prancis tersebut untuk memastikan perangkat Satelit Satria berfungsi dengan normal usai peluncuran.
Satelit Satria-1 akan segera terhubung dengan 11 stasiun bumi. Selain di Cikarang dan Banjarmasin, stasiun bumi lainnya berada di Batam, Pontianak, Tarakan, Manado, Kupang, Ambon, Manokwari, Timika, dan Jayapura.
Satelit tersebut baru bisa dimanfaatkan secara bertahap mulai Januari 2024.
Separasi menit 37.00 setelah satelit lepas dari roket. Pelepasan mesin peluncuran ke-41 spacex. Menandai keberhasilan peluncuran Satelit Satria-1.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Selasa (13/6/2023), Plt. Menkominfo Mahfud MD menyebut, teknologi satelit ini memungkinkan akselerasi penyediaan Internet di desa-desa yang tidak dapat dijangkau oleh teknologi serat optik dalam 10 tahun ke depan.
Adapun, akses internet yang disediakan oleh Satria-1 ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat di lokasi layanan publik yang belum memiliki akses atau kualitas Internet yang memadai.
"Prioritas utama penerima akses internet dari Satria-1 adalah sektor pendidikan, fasilitas layanan kesehatan, kantor pemerintah daerah, serta TNI dan Polri," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Setuju Pembentukan Dirjen Pesantren di Kemenag
- Sejarah Hari Santri 22 Oktober dan Fatwa Resolusi Jihad Hasyim Asyari
- Trump Soroti Logam Tanah Jarang, Fentanyl, Kedelai, dan Taiwan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
Advertisement

Dikaji Ulang, Izin Usaha Reklame Bantul Terkendala Aturan Pertanahan
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- 2 Wanita Penyelundup Sabu dan Ekstasi di Sidoarjo Terancam Mati
- Toyota Land Cruiser FJ, SUV Off-Road Terjangkau Siap Meluncur
- Konferensi di Jogja: Keadilan Ekologis untuk Semua Makhluk di Bumi
- Sinergi Sleman-DIY Jawab Persoalan Sampah
- CR450, Kereta Tercepat China, Pacu 453 km/jam & Pecahkan Rekor!
- Merajut Semangat Sumpah Pemuda Lewat Pendidikan Khas Kejogjaan
- ROPI Hadir di IFBO 2025 Tawarkan Program Kemitraan Unik, Modal 100%
Advertisement
Advertisement