Advertisement

Hadir di Rakernas PDIP, Butet Kartaredjasa Tebar Pujian ke Megawati

Surya Dua Artha Simanjuntak
Rabu, 07 Juni 2023 - 17:57 WIB
Sunartono
Hadir di Rakernas PDIP, Butet Kartaredjasa Tebar Pujian ke Megawati Budaya senior Butet Kartaredjasa (tengah), Rabu (7/6/2023), menyebut Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (kanan) tak egois sebab tak memaksakan putrinya, Puan Maharani, untuk maju jadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. - Dok. PDIP

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Budayawan senior Butet Kartaredjasa menebar pujian kepada Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang dinilai tidak egois untuk memaksakan putrinya, Puan Maharani, sebagai Capres di Pilpres 2024. Butet memuji sebagai sosok negarawan yang bukan transaksional.

Butet hadir di rapat kerja nasional (rakernas) III PDIP. Dia pun menyampaikan sepatah dua kata di hadapan para elite PDIP, seperti Megawati, Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, Ketua DPP Puan Maharani, Ketua DPP Prananda Prabowo, Bendahara Umum Olly Dondokambey, Ketua DPP Eriko Sotarduga, Ketua DPP Said Abdullah, Ketua DPP Nusyirwan Soejono, dan Sekretaris Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Rano Karno.

Advertisement

BACA JUGA : Butet: Pekerja Seni Butuh Perlindungan Jaminan Sosial

"Tahun ini kalau saja, masih juga egosentris dan belum level makrifat, tentu Mbak Puan yang dipaksakan [jadi capres PDIP oleh Megawati]. Tapi, akhirnya kemarin kita lihat tanggal 21 April itu, Ganjar yang ditugasi oleh Ibu Megawati untuk menjadi Presiden Republik Indonesia berikutnya," kata Butet dalam sela-sela Rakernas III PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).

Oleh sebab itu, dia menilai Megawati sudah tak berada pada tataran politisi pada umumnya. Menurutnya, Presiden ke-5 itu sudah berada di level negarawan bukan transaksional lagi. "Kayaknya ini bukan sekadar politisi Ibu Megawati ini. Tapi, sudah makrifat politik. Makrifat politik itu levelnya negarawan kira-kira begitu," pujinya.

Tak hanya jelang Pilpres 2024, Butet juga mencontohkan keputusan yang tak egois Megawati jelang Pilpres 2014. Saat itu, lanjutnya, Megawati memilih mengusung Joko Widodo (Jokowi) jadi capres PDIP daripada dirinya sendiri.

"Tahun 2014 misalnya, kalau saja Ibu Megawati ini memanjakan ego politiknya, saat itu Ibu maju sendiri itu jadi presiden. Tapi tidak, Ibu menugasi Pak Jokowi sebagai kadernya," ungkapnya.

BACA JUGA : Ganjar Melepas Rindu dengan Butet Kartaredjasa

Butet mengaku banyak dibantu oleh Megawati ketika mengalami kesulitan. Dia juga mengatakan Megawati sempat memberinya sebuah anggrek putih untuk menemani selama proses penyembuhan diri dari sakitnya.

Meski demikian, Megawati merasa canggung apabila bantuannya malah diketahui oleh banyak. Padahal lanjutnya, pertolongannya dilakukan secara tulus.

"Saya merasa malah jadi malu, karena mestinya jangan diomongkan, karena saya ikhlas kok Mas," ungkap Megawati pada kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LKPJ Gubernur DIY 2023, DPRD Beri Catatan soal Penurunan Kemiskinan Belum Capai Target

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement