Advertisement

Heboh Bola Meteor Jatuh dan Meledak di Australia, Berikut Penjelasan Ahli

Hesti Puji Lestari
Jum'at, 26 Mei 2023 - 09:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Heboh Bola Meteor Jatuh dan Meledak di Australia, Berikut Penjelasan Ahli Meteor menghantam Australia - Video viral di Twitter

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Sebuah bola api meteor dikabarkan jatuh dan meledak di wilayah Queensland Utara, Australia pada Sabtu, 20 Mei 2023 lalu. Peristiwa itu membuat gempar warga Australia.

Kejadian tersebut terekam melalui CCTV dari tiga kamera yakni kamera dasbor, kamera keamanan sebuah perusahaan dan kamera ponsel salah satu penduduk dari Cairns di pantai timur. 

Advertisement

Dilansir dari The Guardian, rekaman yang diambil dari Cairns di pantai timur hingga Normanton di Teluk Carpentaria itu menunjukkan bola api yang membesar meledak dengan ledakan keras.

BACA JUGA: Video Meteor Tabrak Bulan Terekam Kamera, Kecepatan 8,3 Mil per Detik

Dari video yang diambil oleh penduduk di Cairns, terlihat langit menyala hijau dan kemudian kuning saat meteor mendekat tepat pada pukul 21:22 waktu setempat.

Setelah video ini viral, penduduk di kota kecil Croydon, sekitar 500 km sebelah barat Cairns, mengatakan di media sosial bahwa mereka juga merasakan ledakan dan mendengar ledakan keras.

Dr Brad Tucker, ahli astrofisika di Australian National University, mengatakan kepada Guardian Australia bahwa batu itu kemungkinan besar berukuran antara 0,5 dan 1 meter.

Ukuran tersebut membuat meteor ini diklaim sebagai meteor berukuran lebih kecil dari ukuran rata-rata, dan kemungkinan bergerak hingga 150.000 km/jam.

Sebagian besar meteor terbuat dari batu chondrite, tetapi warna kehijauan di langit sebelum meteor menghantam bumi disebut karena panas berlebih yang ditimbulkan.

Meski demikian, tabrakan batu dengan Bumi tidak akan meninggalkan kawah, karena batu tersebut akan sangat terfragmentasi pada saat mencapai permukaan.

BACA JUGA: Cara Menonton Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids di Bulan Mei

“Ini pada dasarnya gagal. Gesekan menumpuk dan menyebabkan cahaya itu dan kemudian mencapai titik puncaknya, yang menyebabkan kilatan besar dan dentuman sonik,” kata Tucker.

Tucker mengatakan, kejadian meteor menabrak bumi di Australia bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Justru, ia lebih khawatir kalau meteor meledak di udara.

“Jika itu adalah ledakan di udara, dan jika terjadi di daerah berpenduduk, itu dapat menyebabkan kerusakan,” kata Tucker.

"Yang ini kecil, tapi kami khawatir tentang meteor berukuran 10 meter, 20 meter."

Ini bukan kali pertama Bumi dihantam meteor. Pada 2013, sebuah meteor setinggi 20 meter meledak di atas kota Chelyabinsk, Rusia. Ilmuwan menemukan batu itu meledak dengan energi 500 kiloton TNT .

Ledakan itu membuat orang terlempar, menghancurkan jendela di 3.600 gedung apartemen, dan menyebabkan atap pabrik runtuh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Simak! Jalur Trans Jogja Lengkap, ke UGM, UNY, Rumah Sakit dan Tempat Wisata

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 09:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement