Advertisement
Heboh Bola Meteor Jatuh dan Meledak di Australia, Berikut Penjelasan Ahli

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Sebuah bola api meteor dikabarkan jatuh dan meledak di wilayah Queensland Utara, Australia pada Sabtu, 20 Mei 2023 lalu. Peristiwa itu membuat gempar warga Australia.
Kejadian tersebut terekam melalui CCTV dari tiga kamera yakni kamera dasbor, kamera keamanan sebuah perusahaan dan kamera ponsel salah satu penduduk dari Cairns di pantai timur.
Advertisement
Dilansir dari The Guardian, rekaman yang diambil dari Cairns di pantai timur hingga Normanton di Teluk Carpentaria itu menunjukkan bola api yang membesar meledak dengan ledakan keras.
BACA JUGA: Video Meteor Tabrak Bulan Terekam Kamera, Kecepatan 8,3 Mil per Detik
Dari video yang diambil oleh penduduk di Cairns, terlihat langit menyala hijau dan kemudian kuning saat meteor mendekat tepat pada pukul 21:22 waktu setempat.
Setelah video ini viral, penduduk di kota kecil Croydon, sekitar 500 km sebelah barat Cairns, mengatakan di media sosial bahwa mereka juga merasakan ledakan dan mendengar ledakan keras.
Dr Brad Tucker, ahli astrofisika di Australian National University, mengatakan kepada Guardian Australia bahwa batu itu kemungkinan besar berukuran antara 0,5 dan 1 meter.
Ukuran tersebut membuat meteor ini diklaim sebagai meteor berukuran lebih kecil dari ukuran rata-rata, dan kemungkinan bergerak hingga 150.000 km/jam.
Sebagian besar meteor terbuat dari batu chondrite, tetapi warna kehijauan di langit sebelum meteor menghantam bumi disebut karena panas berlebih yang ditimbulkan.
Meski demikian, tabrakan batu dengan Bumi tidak akan meninggalkan kawah, karena batu tersebut akan sangat terfragmentasi pada saat mencapai permukaan.
BACA JUGA: Cara Menonton Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids di Bulan Mei
“Ini pada dasarnya gagal. Gesekan menumpuk dan menyebabkan cahaya itu dan kemudian mencapai titik puncaknya, yang menyebabkan kilatan besar dan dentuman sonik,” kata Tucker.
Tucker mengatakan, kejadian meteor menabrak bumi di Australia bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Justru, ia lebih khawatir kalau meteor meledak di udara.
“Jika itu adalah ledakan di udara, dan jika terjadi di daerah berpenduduk, itu dapat menyebabkan kerusakan,” kata Tucker.
"Yang ini kecil, tapi kami khawatir tentang meteor berukuran 10 meter, 20 meter."
Ini bukan kali pertama Bumi dihantam meteor. Pada 2013, sebuah meteor setinggi 20 meter meledak di atas kota Chelyabinsk, Rusia. Ilmuwan menemukan batu itu meledak dengan energi 500 kiloton TNT .
Ledakan itu membuat orang terlempar, menghancurkan jendela di 3.600 gedung apartemen, dan menyebabkan atap pabrik runtuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Komisaris Pertamina Baru, Bambang Suswantono Miliki Harta Rp10,9 Miliar
- Kereta Cepat WHOOSH, dari Jebakan Utang China hingga Buang-Buang Uang
- Cerita Soebronto Laras dan Kecintaannya pada Otomotif
- Soebronto Laras Meninggal Dunia, Ini Sepak Terjang Tokoh Otomotif Nasional
- Nasabah Diteror DC AdaKami hingga Bunuh Diri, Berikut Sikap OJK
Advertisement
Rute Lengkap Trans Jogja! Jalur ke Prambanan, Bandara Adisutjipto Terminal Giwangan dan UGM
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Begini Penjelasan Antam (ANTM) Soal Kewajiban Membayar 1,1 Ton Emas ke Crazy Rich Surabaya
- Jelang Tenggat Pengosongan Lahan Pulau Rempang, Pemerintah Diminta Tepati Janji
- Perhatian! ASN Dilarang Like, Comment, Share, Follow Akun Medsos Capres-Cawapres, Ini Sanksinya!
- Gus Raharjo: Memilih Ganjar Tidak Menunggu Telunjuk Jokowi
- Ini Jenis Pelanggaran Kode Etik ASN dan Sanksinya pada Pemilu 2024
- Ini Link Resmi Jual E-Materai untuk CPNS dan PPPK 2023 dan Cara Menggunakannya
- Bibit Siklon Tropis 91W Bawa Peluang Hujan di Kota Besar, Termasuk di Jogja?
Advertisement
Advertisement