Advertisement
Diperiksa sebagai Tersangka Penanganan Kasus, KPK Tidak Menahan Sekretaris MA
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Hasbi Hasan dan mantan Komisaris PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) Dadan Tri Yudianto sebagai tersangka dalam kasus suap penanganan perkara di MA. Keduanya tidak ditahan.
Berdasarkan pantauan Bisnis.com (Jaringan Harianjogja.com), Hasbi terlihat mendahului Dadan keluar dari Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekitar pukul 17.00 WIB.
Advertisement
"Saya sebagai warga negara saya akan taati proses hukum. Terkait dengan pertanyaan penyidik ya silakan saja [tanya], saya tidak mungkin memberikan statement apapun," ujarnya ketika ditanya wartawan, Rabu (24/5/2023).
Dia pun enggan memberikan keterangan lain ataupun menjawab pertanyaan para wartawan. Sebagaimana Hasbi, Dadan pun diam seribu kata. Dia terlihat keluar dari lobi Gedung KPK pukul 17.18 WIB, disertai oleh tim kuasa hukumnya.
"Nanti tanyakan sama penyidik, ya," ujarnya kepada wartawan.
BACA JUGA: Dapat Uang Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Rp2,6 Miliar, Warga Klaten Badal Haji
Diberitakan sebelumnya, Hasbi dan Dadan merupakan tersangka ke-16 dan ke-17 dalam kasus suap penanganan perkara di MA. Sebelumnya, KPK telah menetapkan 15 tersangka lainnya yang turut meliputi dua Hakim Agung nonaktif yakni Sudrajad Dimyati dan Gazalba Saleh.
Sudrajad bahkan terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, Jumat (23/9/2022). Hanya Hasbi dan Dadan yang tidak langsung ditahan oleh lembaga antirasuah pada pemeriksaan perdana sebagai tersangka.
Untuk diketahui, Hasbi sebelumnya sudah pernah dipanggil penyidik KPK untuk diperiksa sebagai saksi dari kasus suap penanganan perkara di MA dengan tersangka Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh, pada 9 Maret 2023.
Penyidik saat itu mendalami adanya dugaan aliran uang ke beberapa pihak terkait dengan pengurusan perkara Heriyanto Tanaka dan Yosep Parera.
Pada bulan yang sama, Jaksa KPK juga mengundang Hasbi sekaligus Dadan sebagai saksi dalam persidangan Hakim Agung nonaktif lainnya yakni Sudrajad Dimyati, 31 Maret 2023.
Adapun dalam surat dakwaan kepada terdakwa atas nama advokat Yosep Parera dan Eko Suparno, Hasbi disebut ikut membantu pengurusan perkara No.326 K/Pid/2022 di MA atas nama Budiman Gandi Suparman, yakni pengurus dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana.
Pada 25 Maret 2022, bertempat di Rumah Pancasila Jl. Semarang Indah No.32, Tawangmas, Semarang Barat, Yosep dan Debitur KSP Intidana Heryanto Tanaka bertemu dengan Dadan Tri Yudianto. Dalam surat dakwaan, Dadan disebut merupakan penghubung Hasbi.
Kemudian, esok harinya pada 26 Maret 2022, Yosep mengirimkan surat bertanggal 23 Maret 2022 tentang permohonan kepada Majelis Hakim terkait dengan perkara No.326 K/Pid/2022 di MA atas nama Budiman Gandi Suparman.
"Atas pengurusan perkara tersebut Dadan tri Yudianto meminta uang kepada Heryanto Tanaka. Selanjutnya, Heryanto Tanak memerintahkan Na Sutikna Halim Wijaya untuk mentransfer uang dengan ttoal Rp11,2 miliar," demikian isi surat dakwaan.
Alhasil, pada 4 April 2022, Majelis Hakim Kasasi memutus perkara No.326 K/Pid/2022 di MA atas nama Budiman Gandi Suparman mengabulkan kasasi dari Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Semarang dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Kota Semarang No: 489/Pid.B/2021/PN Smg tanggal 11 November 2021, serta Budiman Gandi Suparman dinyatakan bersalah dan dihukum pidana selama lima tahun. Kini Hasbi dan Dadan menunggu pemeriksaan KPK selanjutnya. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Profil Eko Aryanto, Hakim yang Vonis Harvey Moeis 6,5 Tahun
- Cak Imin: Yang Miskin Jangan Khawatir, Semua Dapat Bantuan
- Selama 2024 Jutaan WNA Masuk ke Indonesia lewat Imigrasi Bandara
- Hakim Tipikor Jakarta: Tuntutan 12 Tahun Penjara Harvey Moeis Terlalu Berat, Harus Dikurangi
- Mahasiswa Universitas Jember Meninggal Dunia Setelah Terjatuh dari Lantai 8, Polisi dan Kampus Lakukan Penyelidikan
Advertisement
Tarif Parkir Dua Pantai di Gunungkidul Berbeda, Dishub: Perlu Ada Pembinaan Juru Parkir
Advertisement
Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal
Advertisement
Berita Populer
- Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh dan Terbelah, Otoritas Sebut karena Burung
- Wamen BUMN Cek Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Liburan Akhir Tahun
- Pengelola Rest Area Diminta Kelola Smpah Secara Mandiri
- Selain Hasto Kristiyanto, KPK Cegah Yasonna Laoly ke Luar Negeri
- 39 Penumpang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines
- Cak Imin: Yang Miskin Jangan Khawatir, Semua Dapat Bantuan
- 17 Warga di Sukabumi Keracunan Seusai Santap Jamur
Advertisement
Advertisement