Advertisement
Dapat Uang Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Rp2,6 Miliar, Warga Klaten Badal Haji

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Warga Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Wadiyem, 62, menerima Rp2,6 miliar dari uang ganti rugi tol Jogja-Solo. Uang itu tidak akan digunakan untuk membeli barang mewah dan foya-foya, melainkan membeli sawah, berzakat, serta badal haji.
Sebaliknya, ia menggunakan uang tersebut untuk membeli sawah, zakat, dan melaksanakan badal haji. Badal haji adalah kegiatan menghajikan seseorang yang niat atau nazar berhajinya belum terlaksana karena meninggal dunia atau orang yang masih hidup dan ingin berhaji tapi tak kuasa secara fisik untuk melakukan perjalanan ke Tanah Suci.
Advertisement
Widiyem menerima uang ganti rugi tol Jogja-Solo senilai Rp2,6 miliar untuk sawahnya seluas 1.750 meter persegi. Pembayaran uang ganti rugi itu dilakukan di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Rabu (24/5/2023).
Meski kondisi kesehatannya menurun, Widiyem tetap datang langsung untuk mengambil uang ganti rugi tanahnya sawahnya yang dibebaskan untuk proyek tol Solo-Jogja di Prambanan, Klaten, tersebut lantaran tak bisa diwakilkan. Widiyem didampingi putrinya, Riyanti, 33.
“Alhamdulillah nilai uang ganti rugi yang diterima lebih tinggi dibandingkan harga tanah pada umumnya,” kata Riyanti seusai menerima uang ganti rugi, Rabu.
Riyanti mengatakan tak ada rencana menggunakan uang ganti rugi tol Jogja-Solo tersebut untuk membeli mobil. Alasannya, bertambah tahun nilai jual kendaraan cenderung semakin menurun. Dia menjelaskan sebagian uang ganti rugi digunakan untuk investasi dengan membeli sawah.
BACA JUGA: Cek di Sini! Jumlah Kuota Kursi PPDB SMA Negeri di Jogja, Paling Banyak SMAN 11
Selain itu, sebagian uang bakal dizakatkan. “Sebagian mau dizakatkan sebagian lagi untuk investasi. Sudah beli sawah, sudah bayar DP [down payment],” kata Riyanti.
Sawah yang dibeli Widiyem menggunakan uang ganti rugi tol Jogja-Solo itu seluas 1.850 meter persegi. Dari membeli sawah itu, Widiyem masih memiliki sisa dana. Selain dizakatkan, dana yang masih tersisa itu digunakan untuk badal haji.
Widiyem mengatakan cita-cita melaksanakan badal haji itu sudah lama. Dia berencana melaksanakan badal haji untuk kedua orang tua dan suaminya yang sudah meninggal dunia.
“Orang tua saya meninggal dunia saat saya masih kecil. Sementara sawah itu [yang terkena tol Jogja-Solo] merupakan peninggalan orang tua, saya cuma nemu. Biar yang di sana juga senang,” kata Widiyem.
Widiyem menjelaskan sebelumnya dia berjualan di pasar. Namun, beberapa tahun ini dia tak berjualan lantaran sakit. “Tidak tahu sakit apa. Kalau makan juga diambilkan anak,” kata dia.
Pembayaran uang ganti rugi tol Jogja-Solo di Kantor BPN Klaten dilakukan untuk 15 bidang lahan. Belasan lahan itu tersebar di Kecamatan Prambanan, Kecamatan Ngawen, Kecamatan Karangnongko, serta Kecamatan Karanganom.
Nilai total uang ganti rugi tol Jogja-Solo yang dibayarkan mencapai Rp25 miliar dengan total luas lahan 23.974 meter persegi. Selain tanah pribadi, pembayaran uang ganti rugi tol Jogja-Solo juga dilakukan untuk pembebasan tanah kas desa. “Ada tanah kas desa untuk Desa/Kecamatan Ngawen untuk tiga bidang,” kata Kasi Pengadaan Tanah BPN Klaten, Sulistiyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pesawat Boeing 737 Japan Airlines Alami Gangguan Tekanan Udara, Mendadak Turun dari Ketinggian 26.000 Kaki
- Ade Armando Ditunjuk Jadi Komisaris Anak Perusahaan PLN
- Investor Menghilang, Pembangunan Kereta Gantung ke Gunung Rinjani Batal
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
Advertisement

Langgar Aturan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Yogyakarta Deportasi 14 WNA
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Leonardo DiCaprio Disebut Cocok untuk Squid Game Versi Amerika Serikat
- KRI Brawijaya-320, Kapal Baru TNI Buatan Italia yang Mampu Hadapi Serangan Udara
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Ketua DPR RI Minta Tata Kelola Transportasi Diperbaiki
- Ini Jenis Operasi yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Korupsi Mesin EDC Bank, KPK Menyita Rp5,3 Miliar dari Penggeledahan
- Revisi Sejarah Indonesia, Ketua DPR Puan Maharani Ingatkan Jangan Ada yang Dihilangkan
Advertisement
Advertisement