Advertisement
8 Desa Wisata Diajak Maksimalkan Potensi untuk Majukan Ekonomi Desa
![8 Desa Wisata Diajak Maksimalkan Potensi untuk Majukan Ekonomi Desa](https://img.harianjogja.com/posts/2023/05/23/1136155/sosialisasi-desa-wisata.jpeg)
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG—Sebanyak delapan desa wisata di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menjadi lokasi sosialisasi sadar wisata 5.0 pada 20 dan 21 Mei 2023 yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sebanyak delapan desa itu meliputi Kebonsari, Ngadiharjo, Giripurno, Giritengah, Sambeng, Kenalan, Bigaran dan Majaksingi. Sosialisasi itu menjadi tahap awal rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata yang telah berlangsung di 65 desa wisata Indonesia sejak 2022.
Advertisement
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan lewat sosialisasi itu, desa-desa wisata diajak menggali potensi dan membangkitkan kesadaran para pelaku-penggerak wisata penyangga kawasan Candi Borobudur, terutama pascapandemi.
“Saat ini sektor pariwisata harus bergerak cepat kembali setelah pandemi. Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor pariwisata. Diharapkan warga di desa wisata yang menjadi penyangga destinasi prioritas pariwisata mampu mengenali, mengembangkan, dan memasarkan potensi yang dimiliki untuk menarik kunjungan wisatawan,” ujarnya dalam rilis kepada Harian Jogja, Selasa (23/5/2023).
Dalam pembukaan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0, Minggu (21/5/2023), Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Martini Mohamad Paham, menyebutkan pelaku wisata diharapkan mampu meningkatkan kualitas kunjungan dengan memperhatikan kebersihan dan kenyamanan selama kunjungan.
Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein mengajak peserta untuk berperan aktif dalam Program Sadar Wisata 5.0 karena desa wisata saat ini jadi ujung tombak perekonomian desa.
Kawasan Candi Borobudur saat ini telah ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang memiliki banyak desa wisata penyangga. Potensi pariwisata yang dapat dikembangkan mulai dari wisata alam, agrowisata, atraksi budaya dan pengembangan berbagai produk ekonomi kreatif berupa kerajinan, cendera mata hingga kuliner lokal.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini meliputi para pelaku dan penggerak desa wisata seperti Pokdarwis, BUMDes, UMKM, koperasi, pemandu wisata, karang taruna hingga ibu-ibu PKK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Berikut Sejumlah Momen Spesial Saat Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182749/bus-sekolah.jpg)
Bukan September, Bus Sekolah di Bantul Dipastikan Mengaspal Mulai 17 Agustus 2024
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
- Tito Karnavian Optimistis Indonesia Jadi Negara dengan Ekonomia Dominan di Dunia
- Penumpang Kereta Cepat Whoosh Terus Meningkat, Jumlah Perjalanan Bakal Ditambah Jadi 62 Perjalanan
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Penuhi Panggilan KPK
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
Advertisement
Advertisement