Kereta Cepat Mulai Diuji Coba, Jakarta-Bandung Hanya 36 Menit
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah dimulai. Kereta cepat dikabarkan menggunakan spesifikasi generasi terbaru bernama CR400AF. Generasi ini merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh CRRC Qingdao Sifang.
Rangkaian kereta inspeksi atau Electric Multiple Unit/Comprehensive Inspection Train (EMU-CIT) Kereta Api Cepat Jakarta Bandung, melaksanakan tahapan Hot Sliding Test di jaringan Overhead Catenary System (OCS) KCJB pada Jumat (19/5/2023). Uji coba dilanjutkan Sabtu (20/5/2023) dari Stasiun Tegalluar hingga Stasiun Halim.
Advertisement
Manager Corporate Comunication KCIC Emir Monti mengatakan tahapan kegiatan pengetesan ini merupakan bagian dari kegiatan internal test yang dilakukan oleh kontraktor KCJB didampingi konsultan independen dan melaporkan hasilnya secara periodik ke KCIC.
BACA JUGA : Berangkat dari Jogja dengan Kereta Api, Perjalanan Jarak
Kontraktor KCJB melakukan pengujian Hot Sliding Test ini sebagai tahapan sebelum dilakukan commisioning test internal dan Kementerian Perhubungan. "Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari tahapan pengetesan KCJB yang selama ini terus dilakukan sekaligus merupakan tindak lanjut dari pengaliran listrik yang pertama kali dilakukan pada Kamis malam ke seluruh jaringan OCS KCJB," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (20/5/2023).
Spesifikasi gerbong dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung nanti atau CR400AF memiliki lebar 3,36 m dan tinggi 4,05 m dengan panjang kepala kereta 27,2 m dan intermediate kereta 25 m.
Dengan kata lain CR400AF memiliki dimensi lebih besar dari tipe sebelumnya. Selain lebih andal, CR400AF juga memiliki masa penggunaan lebih lama hingga lebih dari 30 tahun (sejak tahun produksi) serta biaya perawatan yang lebih rendah.
Berbeda dengan tipe sebelumnya, CR400AF didesain beroperasi di empat iklim salah satunya di iklim tropis dengan kondisi suhu dan kelembaban tinggi seperti di Indonesia.
Setiap rangkaian CR400AF dilengkapi dua Lightning Arrester untuk meningkatkan keamanan terhadap sambaran petir terutama di sisi peralatan tegangan tinggi. Selain mampu beroperasi di iklim tropis dan cuaca ekstrem, CR400AF juga dipastikan mampu menghadapi kondisi geografis lintasan Jakarta – Bandung yang cenderung menanjak.
BACA JUGA : Gunakan Listrik Aliran Atas, Kereta Cepat Jakarta Bandung
Dengan besar daya setiap rangkaian mencapai 9750 kW, CR400AF mampu memberikan akselerasi yang lebih baik saat melewati trase pada elevasi 30 per mil. Dalam kondisi darurat, CR400AF dapat digunakan sebagai penarik kereta lainnya meskipun dalam kondisi gradien atau elevasi 12 per mil.
CR400AF dilengkapi dengan dua emergency brake. Pertama, Emergency Brake EB yang bekerja berdasarkan perintah driver controller. Fasilitas emergency brake penumpang dan kontrol kewaspadaan masinis.
Kedua, disebut Emergency Brake UB yang akan aktif berdasarkan fungsi Automatic Train Protection (ATP), pendeteksi jarak antar kereta dan pada saat power kereta dalam kondisi off / tidak bekerja.
Dengan dua sistem emergency brake ini, CR400AF menawarkan tingkat keamanan yang lebih untuk melindungi kereta pada saat terjadi kesalahan sistem maupun human error.
Satu rangkaian kereta CR400AF terdiri atas 8 gerbong (cars) dengan komposisi empat cars bermotor dan empat cars tanpa motor. Dengan komposisi ini memungkinkan kereta CR400AF memiliki kecepatan desain hingga 420km/jam dan kecepatan operasional 350 km/jam.
Meskipun kecepatan tinggi, dari sisi kenyamanan CR400AF memiliki cabin noise yang lebih rendah sehingga mampu meredam getaran dan suara di dalam kereta dengan lebih optimal.
Dengan kecepatan tinggi tersebut, CR400AF Kereta Cepat Indonesia akan menempuh jarak 142,3 km Jakarta – Bandung hanya dalam waktu 36 menit untuk perjalanan langsung hingga 46 menit dengan kondisi perjalanan berhenti di setiap stasiun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Berada di Lokasi Terpencil, 9 Kelompok Masyarakat Ini Alami Isolasi Genetik
- JK Kembali Dilantik Jadi Ketua Umum PMI, Tegaskan Tidak Ada Dualisme Kepengurusan
- Update Kasus Perundungan Mahasiswi PPDS Undip Semarang, Polisi Belum Juga Tetapkan Tersangka
- Anggota DPR Dukung Usul Prabowo Tambah Jam Olahraga di Sekolah
- Diperiksa Sebagai Saksi terkait Kasus Judi Online, Budi Are:Berhenti Memfitnah dan Memframing
Advertisement
Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 22 Desember: Wisatawan Masuk Jogja, Tol Jogja-Solo, Laju Timnas di AFF Terhenti
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- 918 Ribu Pekerja Migran Indonesia Bekerja di Luar Negeri dalam 4 Tahun Terakhir
- Terbongkar! 18 Anggota Polisi Peras Warga Malaysia hingga Rp32 Miliar di Konser DWP
- 3 Staf PBB Tewas dalam Serangan di Sudan
- Arus Lalu Lintas Padat, Contraflow Diberlakukan di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek
- Presiden Prabowo Soroti Konflik Negara Muslim di KTT D8, PM Malaysia Anwar Ibrahim Beri Dukungan
- Irjen Pol Djoko Poerwanto Jadi Kapolda Termiskin Versi LHKPN dengan Harta Rp926 Juta, Begini Profilnya
- Menko AHY Minta Jasa Marga Jamin Keamanan dan Kenyamanan Pengguna Jalan Tol
Advertisement
Advertisement