Advertisement
Gunakan Listrik Aliran Atas, Kereta Cepat Jakarta Bandung Diklaim Ramah Lingkungan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung diklaim tidak menghasilkan emisi karbon. Teknologi kereta ini menggunakan sumber daya listrik aliran atas (overhead catenary system/OCS) sehingga diklaim sebagai moda transportasi yang ramah lingkungan.
General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan pihaknya berharap, dengan penggunaan energi listrik pada layanan KCJB ini, mampu mengurangi emisi karbon di wilayah yang dilalui dari Jakarta hingga Bandung.
Advertisement
Bahkan Rahadian mengklaim, KCJB yang menggunakan bahan bakar listrik tidak menghasilkan polusi sama sekali atau nol, jika dibandingkan dengan kereta api bertenaga diesel.
"KCJB turut serta dalam kelestarian lingkungan melalui penggunaan energi listrik dalam operasionalnya," ujar Rahadian dalam keterangannya pada Sabtu (29/4/2023).
Rahadian mengutip laporan yang dikeluarkan oleh Department for Transport Britania Raya (DfT) yang menunjukan jika karbon per mil penumpang dari kereta listrik lebih rendah hingga 35 persen dibandingkan kereta diesel.
Hal ini menurutnya menjadi bukti salah satu sumbangsih dan manfaat kehadiran KCJB di Indonesia, juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar Indonesia turut berkontribusi dalam menangani perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
Untuk mengoperasikan KCJB, stasiun, dan seluruh peralatan yang terpasang di trase KCJB dari Halim hingga Tegalluar, dibutuhkan kekuatan hingga 246,3 MVA. Untuk KCJB itu sendiri, tenaga listriknya akan disalurkan melalui jaringan Listrik Aliran Atas atau Overhead Catenary System (OCS).
Jelang pengoperasian KCJB, progres pemasangan OCS dari Stasiun KA Cepat Halim hingga Stasiun KA Cepat Tegalluar sudah mencapai di atas 80 persen. Sementara, untuk ruas Padalarang hingga Stasiun Tegalluar pemasangannya telah mencapai 100 persen.
Rahadian menuturkan pihaknya akan terus mengawal jalannya pemasangan OCS agar sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan serta terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder. Tujuannya agar KCJB dapat segera dioperasikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
“Saat ini KCIC bersama seluruh kontraktor sedang melakukan percepatan pemasangan OCS di beberapa stasiun, depo, dan ruas tertentu. Ini adalah komitmen kami untuk bergegas menyelesaikan to do list yang masih ada jelang operasional KCJB,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement

Pemkab Bantul Distribusikan Alat dan Mesin Tani untuk Tingkatkan Produksi Pangan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Fakta Uang Tunai Rp2,8 Milliar dan Pistol Baretta di Rumah Topan Ginting, Anak Buah Bobby Nasution
- Tenggelam di Selat Bali, Ini Daftar Penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya
- Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
- Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Cium Hajar Aswad
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: 4 Penumpang DItemukan Meninggal Dunia, 38 Orang Hilang
- Sri Mulyani Umumkan Panitia Seleksi Calon Ketua dan Anggota Lembaga Penjamin Simpanan
- 3 Penumpang dan 1 Kru KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Selamat
Advertisement
Advertisement