Ternyata Kelompok Ini yang Bobol 1,5 TB Data Nasabah BSI
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Kelompok peretas (hacker) spesialis ransomware LockBit mengaku telah menyerang sistem Bank Syariah Indonesia (BSI). Kelompok ini mampu mencuri 1,5 terabyte (TB) data nasabah.
BSI mengalami gangguan selama empat hari sejak 8 hingga 11 Mei lalu. Seluruh fitur BSI tak bisa digunakan, baik melaluin ATM maupun aplikasi mobile.
Advertisement
BACA JUGA: Usai Layanan Eror, Data Pengguna dan Pasword BSI (BRIS) Bocor
Pihak bank awalnya mengatakan bahwa gangguan disebabkan karena proses maintenance (perawatan sistem) yang dilakukan.
Namun setelah beberapa hari error tak kunjung usai, diketahui BSI terkena serangan dari kelompok peretas.
BSI disebut terkena serangan ransomware dari hacker untuk mengancam dan meminta uang tebusan dari korban.
Ransomware dapat mengunci komputer dan mengenkripsi file penting yang telah ditentukan sebelumnya dengan kata sandi. Pintu masuk ransomware ke perangkat korban bisa dari berbagai hal, seperti email palsu, pesan instan, atau situs web.
Dilansir dari akun Twitter @darktracer_int, kelompok peretas LockBit 3.0 mengaku menjadi dalang dari serangan siber kepada sistem BSI.
Dalam keterangannya, LockBit 3.0 mengklaim telah mengambil data 15 juta nasabah dan karyawan BSI.
"Manajemen bank tidak punya alasan yang lebih baik selain berbohong kepada nasabah dan mitra perusahaan, yakni melaporkan adanya sejenis 'masalah teknis' yang sedang dialami oleh bank," bunyi pernyataan LockBit.
LockBit juga mengaku punya lima jenis data pengguna BSI, yakni database yang berisi informasi pribadi seperti nomor telepon, alamat, nama, dokumen, saldo, nomor kartu, mutasi transaksi, dan lain sebagainya; dokumen finansial; dokumen hukum; NDA (kontrak kerja bank/Non-Disclosure Agreement); dan password untuk servis internal dan eksternal BSI.
Kelompok peretas itu juga mengancam BSI untuk bernegosiasi terkait data pengguna yang mereka curi itu.
LockBit meminta pihak BSI menghubungi mereka dalam tenggat waktu selama 72 jam, atau hingga 15 Mei mendatang.
"Untuk seluruh nasabah dan mitra perusahaan yang mengalami pencurian data, jika Bank Syariah Indonesia menghargai reputasi, nasabah, dan mitra perusahaan, mereka akan menghubungi kami dan (data) Anda tidak akan terancam. Jika tidak, kami merekomendasikan Anda untuk berhenti bekerja sama dengan perusahaan ini," bunyi pernyataan LockBit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bentrokan Warga dan Pekerja Proyek di Jakarta, Satu Orang Tewas
- Kejagung Periksa Dirut Angels Product Terkait Dugaan Kasus Korupsi Impor Gula
- Polisi Gali Motif Kematian Satu Keluarga di Tangerang
- Polisi Tangkap Anak Bos Roti Usai Viral Aniaya Karyawan
- Ini Daftar Wilayah yang Nihil Permohonan Sengketa Pilkada di MK Termasuk DIY
Advertisement
Dinas Pariwisata Sleman Ajak Pelaku Wisata Terus Berinovasi untuk Wujudkan Pariwisata Berkualitas
Advertisement
Targetkan 700 Ribu Kunjungan, Taman Pintar Hadirkan Zona Planetarium dan Dome Area
Advertisement
Berita Populer
- Kapolri Harap Direktorat PPA dan PPO Tekan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak
- Yasonna Laoly Tiba di Gedung KPK untuk Jalani Pemeriksaan terkait Harun Masiku
- Bentrokan Warga dan Pekerja Proyek di Jakarta, Satu Orang Tewas
- Perombakan Direksi dan Komisaris PTDI, Erick Thohir Tunjuk Tonny Harjono Jadi Komisaris Utama
- Kasus Suap Harun Masiku, Yasonna Laoly Diperiksa KPK
- Mendagri Sebut Anggaran Stunting di Daerah Rp10 Miliar, Berwujud Makanan Rp2 Miliar Sisanya untuk Studi Banding dan Evaluasi
- Siswa SD Warga Indonesia di Kairo Mesir Sambut Kedatangan Presiden Prabowo
Advertisement
Advertisement