Advertisement
Ini Nasib Kereta Gantung Rinjani, Proyek Rp2,2 Triliun yang Disebut Mangkrak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Pembangunan proyek Kereta Gantung Gunung Rinjani dikabarkan mangkrak setelah melakukan groundbreaking pada akhir Desember 2022.
Mengutip unggahan Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Achmad Nur Hidayat pada akun twitternya @achmadnurhdyt pada Sabtu (13/5/2023), Proyek Kereta Gantung tersebut telah melakukan groundbreaking pada akhir 2022 lalu. Rencananya kereta gantung tersebut akan dibangun dari desa Karang Sidemen menuju kawasan Gunung Rinjani.
Advertisement
BACA JUGA: Investor Berencana Bangun Kereta Gantung di Perbukitan Menoreh Kulonprogo, Rutenya 2 Km
Dia menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah mendukung pembangunan kereta gantung tersebut karena akan menggerakkan ekonomi masyarakat disekitar lokasi dan meningkatkan wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan Rinjani.
Achmad menuturkan, proyek yang dibiayai oleh investor dari China senilai Rp2,2 triliun itu disebutkan belum ada kelanjutan hingga saat ini. Dia pun meminta agar proyek tersebut tidak terbengkalai atau mangkrak.
“Jangan dibiarkan mangkrak seperti proyek kereta api cepat Jakarta Bandung,” demikian kutipan unggahan tersebut, Sabtu (13/5/2023).
Pernyataan Achmad tersebut mendapat respons negatif dari para netizen. Salah satu akun tersebut dengan nama @prabawananda menjelaskan proyek kereta gantung tersebut bukanlah proyek Pemda Lombok Tengah atau pemerintah pusat. Dia mengatakan, pembangunan kereta gantung tersebut adalah proyek yang murni dikerjakan oleh pihak swasta.
Dia memaparkan, proyek tersebut hingga saat ini masih jadi polemik di masyarakat karena dianggap akan merusak ekosistem dan kesakralan Gunung Rinjani. Hal ini mengingat masyarakat sekitar menganggap Gunung Rinjani sebagai objek yang sakral.
BACA JUGA: Sandiaga Bangun Kereta Gantung di Danau Toba, Ditarget Rampung Awal 2022
Di sisi lain, meski sudah melakukan groundbreaking, uji analisis dampak lingkungan (Amdal) pada proyek ini disebutkan belum rampung hingga saat ini.
Akun tersebut juga mempertanyakan maksud dari pernyataan proyek mangkrak dan adanya tendensi negatif terhadap salah satu ras tertentu.
“Dukunganmu terhadap kelangsungan proyek ini justru mempertontonkan ketidak berpihakanmu terhadap ekosistem kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani,” demikian kutipan pada unggahan @prabawananda.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, proyek ini sedianya akan menjadi kereta gantung terpanjang pertama di Indonesia. Gubernur NTB Zulkieflimansyah melalui akun resminya di media sosial menyebutkan, pembangunan akan berlangsung selama dua tahun dan rampung pada 2025.
Pembangunan kereta gantung ini dilakukan untuk memberi akses yang lebih luas kepada wisatawan untuk menikmati keindahan Gunung Rinjani dan Pulau Lombok, dan memberi alternatif pilihan bagi wisatawan yang tidak bisa mendaki.
Zul menjelaskan pembangunan kereta gantung ini akan memberi dampak yang positif terhadap pariwisata NTB, dan membuka lapangan kerja bagi baru bagi masyarakat. Mengenai kekhawatiran guide dan porter soal dampak adanya kereta gantung akan mengurangi minat orang mendaki ke Rinjani sehingga mengancam mata pencaharian mereka, Zul menjelaskan hal itu tidak akan terjadi karena peminat pendakian tetap akan banyak.
BACA JUGA: Pemkab Permudah Investor untuk Membangun Kereta Gantung di Menoreh
“Tentang porter yang akan terganggu mata pencahariannya insyaallah tidak juga, yang akan mendaki tetap banyak, bahkan porter bisa dilatih dengan skil baru agar menyesuaikan dengan lingkungan baru,” jelas Zul melalui akun resminya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Mohammad Rum, menjelaskan nilai investasi proyek kereta gantung ini mencapai Rp2,2 triliun.
“Nilai investasi Rp2,2 triliun, memang benar ground breaking akan dilakukan pada 18 Desember,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Sabtu 27 April 2024: Hujan Sedang di Siang Hari
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement