Anda Jadi Korban Penipuan Berkedok Tawaran Pekerjaan? Ini yang Harus Dilakukan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Penipuan berkedok tawaran pekerjaan dengan bonus tinggi marak terjadi. Bahkan beberapa warganet mengeluh telah menjadi korban dan kehilangan uang puluhan juta rupiah.
Mereka diminta untuk mengeluarkan dana untuk mendapatkan reward yang semakin tinggi. Lalu apa yang harus dilakukan apabila terjadi hal demikian?
Advertisement
BACA JUGA: Warga Sleman Kena Tipu Rp105 Juta Usai Dijanjikan Pekerjaan di PT Angkasa Pura 1
Sekretariat Satgas Waspada Investasi (SWI) Irhamsah mengatakan ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, segera kumpulkan bukti transfer dan percakapan atau info lain yang terdapat dimedia komunikasi untuk bahan penelusuran rekam jejak digital
“Segera hubungi APH [Aparat Penegag Hukum] untuk melaporkan dan mempercepat pelacakan pelaku,” kata Irhamsah kepada Bisnis-Jaringan Harianjogja.com, Rabu (10/5/2023).
Irhamsah juga mengingatkan korban untuk mencatatat dan melaporkan nomor kontak entitas, pengurus, dan pelaku, beserta nomor rekening bank yang menjadi tujuan transfer dana juga menjadi bahan bukti.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan ada beberapa modus penipuan online baru yang patut diwaspadai masyarakat. Salah satunya yakni penawaran kerja paruh waktu dengan sistem online.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi mengatakan modus tersebut sedang marak di media sosial yang disertai dengan gaji dengan bonus tinggi.
Modusnya, calon penerima mendapatkan bonus setelah menempatkan dana terlebih dahulu melalui aplikasi.
“Janji bonus diperoleh setelah selesai melaksanakan tugas dan menempatkan dana terlebih dahulu pada aplikasi yang disediakan pihak yang menawarkan pekerjaan tersebut,” jelas Friderica dalam keterangannya, dikutip Senin (8/5/2023).
Baru-baru ini, akun @Giarsyahsyifa milik Syifa Giarsyah di Twitter mengaku mengalami penipuan Rp21 juta setelah mendapatkan tawaran kerja dari grup Telegram. Dia mengaku awalnya mendapatkan pesan penawaran melalui pesan WhatsApp dan diinvite melalui ke dalam grup Telegram.
Warganet mendapatkan tugas dan diminta untuk mengeluarkan deposito untuk meningkatkan reward yang didapatkan.
Syifa pun mengaku mendapatkan keuntungan setelah meningkatkan transaksi dengan transfer uang dan menyelesaikan tugas. Namun justru nominal yang diminta semakin besar namun uang yang sudah dideposit tidak kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
Advertisement
Srawung Kali Jadi Wujud Kepedulian Mahasiswa pada Kondisi Darurat Sampah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jokowi dan SBY Tak Hadir dalam Kampanye Akbar Satu1n Jakarta, Ridwan Kamil: Dukungan Tetap
- Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
- Dikawal 4 Jet Tempur PEA, Pesawat Presiden Prabowo Mendarat di Abu Dhabi
- Temui Pemerintah Arab Saudi, Menteri Agama Bahas Haji 2025
- Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
- Mendes Yandri Akan Lakukan Digitalisasi Pengawasan Dana Desa
- Prediksi BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
Advertisement
Advertisement