Advertisement
Politikus Partai Demokrat Sindir Jokowi yang Dinilai Tak Netral di Pilpres 2024

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Manuver Presiden Jokowi belakangan ini menimbulkan kritik dari sejumlah pihak. Jokowi dinilai tak netral pada Pilpres 2024. Jokowi dinilai berpihak kepada sejumlah kandidat bakal calon presiden mulai dari hadir saat deklarasi Ganjar Pranowo, meng-endorse Prabowo Subianto hingga mengumpulkan ketua umum partai pendukung pemerintah beberapa waktu lalu.
RI 1 itu juga banyak dikritik karena tidak mengundang Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai NasDem dalam pertemuan tersebut. Padahal NasDem hingga saat ini merupakan partai pendukung pemerintah. Mantan Wapres RI, Jusuf Kalla, menjadi salah satu pihak yang mengkritik manuver yang dilakukan Jokowi tersebut.
Advertisement
BACA JUGA : Prabowo Mengaku Bangga Merapat ke Jokowi
"Menurut saya, Presiden seharusnya seperti Ibu Mega, SBY, itu akan berakhir maka tidak terlalu jauh melibatkan diri dalam suka atau tidak suka dalam perpolitikan. Supaya lebih demokratis lah," ujar JK dikutip dari siaran pers, Minggu (7/5/2023).
Bukan hanya itu, beberapa politikus Partai juga melontarkan hal sama seperti yang disampaikan JK. Salah satunya, Herzaky Mahendra Putra yang merupakan Kepala Bakomstra dan Koordinator Jubir DPP Partai Demokrat.
Dilansir dari Twitter Partai Demokrat, Herzaky berpendapat jika Istana Presiden seharusnya digunakan untuk kepetingan rakyat, bukan kepentingan pribadi.
"Istana Presiden seharusnya digunakan untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Bukan untuk kepentingan pribadi, ataupun kelompok golongan tertentu," katanya.
Cuitan tersebut mendapat respons yang tak kalah keras dari Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Demokrat Benny K. Harman. Benny bahkan mengatakan jika Jokowi sedang mengumandangkan perang jika terus menerus bersikap tidak netral pada Pilpres 2024.
BACA JUGA : PAN Tak Mau Pusing soal Capres-Cawapres 2024
"Jika benar Presiden tidak netral dlm Pilpres dn Pileg apalagi menjadikan istana presiden markas tim sukses Capres tertentu maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri," tulisnya.
Benny K. Harman juga memeringatkan Jokowi jika dirinya masih Presiden dan lambang negara yang seharusnya adil dalam setiap tindakan. "Hati2 Pak Jokowi,di dada bapak melekat lambang negara,lambang Presiden RI bukan lambang Presiden dari kelompok atau Presiden dari golongan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
- Sejoli Ditemukan Meninggal Dunia dalam Mobil di Jambi, Diduga Keracunan AC
Advertisement

Surati Sri Sultan, Orang Tua Siswa SMP di Jogja Minta Dugaan Kebocoran Soal ASPD Diusut Tuntas
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- 1,7 Juta Pengemudi Ojol Belum Punya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- BEI Sebut Ada 30 Perusahaan Bakal Ipo Tahun Ini
- Sejoli Ditemukan Meninggal Dunia dalam Mobil di Jambi, Diduga Keracunan AC
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kejagung Sita Uang Rp479 Miliar Terkait Korupsi Duta Palma
- Puluhan Preman di Serang Diringkus Polisi, Paling Banyak Anggota Ormas
Advertisement