Advertisement
Pertama Kalinya! Ukraina Hancurkan Roket Kinzhal Rusia Pakai Rudal Kiriman AS

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Ukraina berhasil mencetak sejarah setelah menembak jatuh roket hipersonik Rusia kebangaan Vladimir Putin. Dilansir dari Times of Israel, roket yang berhasil ditembak militer Ukraina adalah Kinzhal, senjata yang disebut-sebut oleh Putin 'ideal' karena begitu sulit untuk dimusnahkan.
Komandan Angkatan Udara Mykola Oleshchuk mengatakan dalam sebuah posting Telegram bahwa rudal balistik tipe Kinzhal telah dicegat dalam serangan semalam di ibukota Ukraina awal pekan ini. Itu juga menjadi pertama kalinya Ukraina diketahui menggunakan sistem pertahanan Patriot yang merupakan sistem teknologi buatan AS.
Advertisement
BACA JUGA : Belum Damai, Vladimir Putin Mendadak Muncul di Ukraina
“Ya, kami menembak jatuh Kinzhal yang 'unik', itu terjadi selama serangan malam hari pada 4 Mei di langit wilayah Kyiv” tulis Oleshchuk.
Oleshchuk mengatakan rudal Kh-47 diluncurkan oleh pesawat MiG-31K dari wilayah Rusia dan ditembak jatuh dengan rudal Patriot. Kinzhal adalah salah satu senjata Rusia terbaru dan tercanggih. Militer Rusia mengatakan rudal balistik yang diluncurkan dari udara memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer (sekitar 1.250 mil) dan terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara, sehingga sulit untuk dicegat.
Kombinasi kecepatan hipersonik dan hulu ledak yang berat memungkinkan Kinzhal menghancurkan target yang dijaga ketat, seperti bunker bawah tanah atau terowongan gunung.
Militer Ukraina sebelumnya mengakui kekurangan aset untuk mencegat Kinzhal. “Mereka mengatakan bahwa Patriot adalah senjata usang Amerika, dan senjata Rusia adalah yang terbaik di dunia,” kata juru bicara Angkatan Udara Yurii Ihnat di televisi Channel 24 Ukraina.
“Yah, ada konfirmasi bahwa itu bekerja secara efektif bahkan melawan rudal super-hipersonik,” kata Ihnat.
Keberhasilan Ukraina mencegat roket Kinzhal adalah tamparan bagi Rusia, terlebih di muka Vladimir Putin. Ukraina menerima pengiriman rudal Patriot pertamanya pada akhir April. Belum ditentukan berapa banyak sistem yang dimilikinya atau di mana mereka telah dikerahkan, tetapi diketahui telah disediakan oleh Amerika Serikat, Jerman, dan Belanda.
Jerman dan AS telah mengakui masing-masing mengirim setidaknya satu baterai dan Belanda mengatakan telah menyediakan dua peluncur, meskipun tidak jelas berapa banyak yang saat ini beroperasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement