Advertisement

Promo November

Pembangunan Jalan Tol Bikin Harga Properti di Joglosemar Naik

R Bony Eko Wicaksono
Selasa, 02 Mei 2023 - 09:17 WIB
Jumali
Pembangunan Jalan Tol Bikin Harga Properti di Joglosemar Naik Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Harga properti di wilayah segitiga emas Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar) kian melejit. Hal ini dipengaruhi masifnya pembangunan dan kelengkapan infrastruktur di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Harga Properti Meningkat Tajam

Advertisement

Senior Vice President Growth 99 Group Indonesia, Benjamin Keens, mengatakan pertumbuhan tren harga rumah di ketiga wilayah tersebut terkerek naik seiring dengan masifnya pembangunan infrastruktur jalan tol.

“Ketiga wilayah itu mencatat kenaikan harga year-on-year cukup signifikan,” kata Benjamin, dikutip Bisnis Senin (1/5/223).

Adapun, menaikan harga tertinggi yakni terjadi di Solo 7,2 persen, kemudian di sus Jogja 5,2 persen dan Semarang 4,8 persen.

Sebagaimana diketahui, saat ini pengembangan infrastruktur jalan tol Jogja-Bawen tengah digencarkan sebab ditargetkan rampung konstruksinya di tahun 2023 ini dan tersambung seluruhnya di tahun 2024 mendatang.

Dengan total panjang hingga 75,82 kilometer, rute yang direncanakan menghubungkan Semarang, Jogja, dan Solo ini diharapkan dapat mengurangi lalu lintas di jalan arteri dan mendukung aktivitas industri di koridor Ungaran-Bawen.

Selain itu keberadaan jalan tol ini juga berpotensi meningkatkan aktivitas pariwisata di area Joglosemar. Dengan infrastruktur besar tersebut, area di Joglosemar semakin menjadi area potensial untuk investasi properti.

Sebagai informasi, Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 76, 3 km dengan nilai investasi Rp14,26 triliun yang terdiri dari enam seksi, yaitu seksi 1 Jogja-Banyurejo, seksi 2 Banyurejo-Borobudur, seksi 3 Borobudur-Magelang, seksi 4 Magelang-Temanggung, seksi 5 Temanggung-Ambarawa, dan seksi 6 Ambarawa-Bawen, dengan pengelolaan di bawah BUJT PT Jasa Marga Jogja Bawen.

Dalam segitiga emas, Tol Jogja-Bawen (75,82 km) akan tersambung dengan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo (96,57 km) dan tol Semarang-Solo (72,64). Adapun, ketiganya merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang mendapat bantuan anggaran dari pemerintah.

Pembangunan jalan Tol Solo-Jogja -YIA Kulonprogo dengan total panjang 96,57 km ini dilaksanakan Kementerian PUPR bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jogjasolo Marga Makmur (PT JMM), anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR). Proyek infrastruktur yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) ini menelan investasi sebesar Rp27,48 triliun.

Secara terperinci, pemegang saham untuk PSN yang menghubungkan Solo dengan Yogyakarta, terbesar oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) 49,15 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) 47,18 persen, dan PT Dayamulia Turangga 3,67 persen.

Diberitakan sebelumnya, pasar properti rumah tapak di Soloraya diperkirakan tumbuh positif seusai periode Ramadan dan Lebaran. Banyak pemudik yang mencari properti sebagai investasi saat tiba di kampung halaman. Sejumlah kawasan disebut paling diminati untuk investasi.

Penjualan properti khususnya rumah tapak cenderung turun saat periode Ramadan dan Lebaran. Kala itu, masyarakat lebih memilih membeli kebutuhan Lebaran dibanding membeli hunian. Mereka bakal kembali melirik properti sebagai hunian maupun investasi seusai periode Ramadan dan Lebaran.

Ketua Paguyuban Developer Soloraya, Oma Nuryanto mengaku optimistis permintaan rumah tapak meningkat usai periode Ramadan dan Lebaran. Bahkan, tak sedikit perantau yang berminat membeli rumah komersial di sekitar kampung halaman.

“Justru setelah Lebaran, permintaan rumah komersial bakal meningkat tajam. Para perantau dengan latarbelakang ekonomi menengah ke atas pasti ingin memiliki hunian yang lokasinya tak jauh dari kampung halaman. Setiba di kampung halaman, mereka melakukan survei untuk mencari rumah komersial yang sesuai dengan budget,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com-jaringan Harianjogja.com, Sabtu (29/4/2023).

Biasanya, lanjut Oma, para perantau membeli rumah komersial sebagai investasi atau transit saat pulang kampung. Mereka bisa menginap di rumah saat pulang ke kampung halaman untuk keperluan keluarga atau menghadiri acara hajatan tetangga rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Spanduk Tolak Politik Uang Ramai di Sleman Jelang Pilkada 2024

Sleman
| Minggu, 24 November 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement