Advertisement

Gempa Megathrust Mentawai Paling Ditunggu Ilmuwan, Ini Alasannya...

Ni Luh Anggela
Selasa, 25 April 2023 - 19:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Gempa Megathrust Mentawai Paling Ditunggu Ilmuwan, Ini Alasannya... Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Gempa di Mentawai dengan kekuatan magnitudo 7,3 Selasa (25/4/2023) pukul 03.00 WIB dini hari disebut banyak ditunggu oleh para ilmuwan.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan, alasan gempa di Mentawai paling ditunggu para ilmuwan lantaran energi gempa di zona megathrust segmen Mentawai Siberut belum dirilis.

Advertisement

“Gempa pagi ini merupakan sebuah gempa yang berada di zona megathrust segmen Mentawai Siberut, dan ini merupakan rangkaian event gempa yang banyak ditunggu oleh para ilmuwan karena memang hanya di segmen ini energi yang terkonsentrasi di barat Sumatra belum rilis,” kata Daryono dikutip dari Bisnis.com-jaringan Harianjogja.com, Selasa (25/4/2023). 

Menurut catatannya, pada 1994, terjadi gempa berkekuatan magnitudo 8,5 di Nias. Lalu, pada 2000 terjadi gempa berkekuatan magnitudo 7,9 di Lampung, dan di Aceh telah dirilis pada 2004 dengan kekuatan magnitudo 9,1.

Baca juga: Gempa Mentawai 6,9SM, Sebagian Pengungsi di Pusat Gempa Bertahan

Kemudian pada 2007, terjadi gempa berkekuatan magnitudo 8,7 di zona Bengkulu dan kembali terjadi pada 2010 dengan kekuatan magnitudo 7,9.

“Hanya satu-satunya di Mentawai Siberut belum dirilis, jadi kembali terjadi merupakan bagian rangkaian zona megathrust di segmen Mentawai Siberut,” ujarnya.

Daryono menyampaikan gempa yang kembali mengguncang Mentawai pagi tadi di magnitudo 6,9 itu mengurangi konsentrasi energi gempa dengan potensi magnitudo 8,9.

Apalagi, lanjut dia, rangkaian gempa berkekuatan magnitudo 6 di zona megathrust segmen Mentawai Siberut beberapa kali terjadi di zona ini. 

Lebih lanjut, kata Daryono, potensi gempa berkekuatan magnitudo 8,9 di zona megathrust segmen Mentawai Siberut merupakan hasil kajian para ahli.

“Memang nilai yang dikeluarkan berdasarkan asumsi panjang segmen dan luasan dari bidang pergeseran sehingga ekuivalen dengan nilai 8,9,” jelasnya. 

Dengan adanya rangkaian gempa berkekuatan magnitudo 6 di zona ini, maka potensi gempa berkekuatan 8,9 magnitudo diperkirakan akan berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 02:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement