Rawan Kecelakaan, Ini Solusi Bagi Jalan Tol Boyolali
Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI—Pakar transportasi Universitas Indonesia (UI), Alan Marino, menawarkan dua solusi terkait kondisi jalan tol Semarang-Solo wilayah Boyolali yang rawan kecelakaan.
BACA JUGA: Tol Boyolali Kembali Telan Korban
Advertisement
Dua solusi itu disampaikan Alan saat menjadi pembicara dalam Forum Group Discussion (FGD) Upaya Pencegahan Laka Lantas yang Terjadi di Ruas Jalan Tol Area Boyolali di Hotel Front One Airport Ngemplak, Boyolali, Senin (17/4/2023) sore.
Menurut Alan, dua solusi itu masing-masing yang berbiaya tinggi atau high cost dan berbiaya rendah atau low cost. Solusi high cost yaitu membuat clear zone dan rest area.
Alan menilai clear zone menjadi solusi untuk meninimalkan risiko kecelakaan lalu lintas di jalur tol Boyolali yang memiliki kontur menurun. Clear zone di area Tol Boyolali dapat digunakan para pengguna jalan tol yang ingin berhenti dengan aman.
“Harusnya ada clear zone. Setahu saya baru Tol Jagorawi yang punya. Clear zone itu semisal dia overspeed atau overdrive, dia bisa menyelamatkan dirinya dan orang lain,” kata dia.
Kemudian untuk rest area, Alan menilai perlu adanya penambahan rest area yang terjangkau semua kalangan, termasuk sopir truk. Ia mengatakan banyak sekali rest area di tol yang kurang terjangkau bagi sopir truk karena tempatnya terbatas.
Selain itu, toko yang berada di rest area hanya menyasar golongan menengah ke atas. “Jadi rest area yang bisa terjangkau semua pihak itu perlu diperbanyak karena mengantisipasi pertumbuhan ekonomi yang terus maju. Next time atau tahun depan traffic-nya makin nambah. Otomatis, kecelakaan, probabilitasnya makin besar,” kata dia.
Kemudian untuk solusi yang berbiaya lebih rendah bagi jalur tol Boyolali yang rawan kecelakaan yaitu dengan membuat traffic sign atau rambu lalu lintas dan markah jalan yang reflektif atau eye catching.
“Jadi bikin traffic sign sama markah jalan itu untuk menurunkan kecepatan pakai tipe 11 yang reflektif tadi [Retro Reflective Standard],” kata dia.
Rambu Peringatan Kurangi Kecepatan
Alan mengaku pernah mengkaji penggunaan rambu dan markah standar retro reflektif dapat meningkatkan keawasan saat berkendara. Di sisi lain, Alan menyebut jalur Tol Boyolali KM 473 – KM 490 termasuk minim rambu lalu lintas, terutama rambu peringatan untuk mengurangi kecepatan.
Ia menyarankan agar jumlah rambu-rambu lalu lintas diperbanyak lagi. Alan menegaskan langkah solutif harus segera diambil. Jika tidak ada pergerakan untuk mencari solusi, penurunan angka kecelakaan di jalan tol Boyolali akan sulit dicapai.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Herdi Pratama, mengungkapkan kepolisian memiliki metode low cost lain yaitu mengadakan kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di bahu-bahu jalan tol area Boyolali. Selain itu, ia menginformasikan cutting stiker pada mobil polisi lalu lintas didesain lebih terang reflektornya.
“Jadi ketika ada lakalantas, ketika TKP melintang di jalan, mobil kami juga melintang di jalan. Nah, ada panah garis di situ [di mobil], sehingga bisa menunjukkan ke masyarakat silakan Anda ke jalur berikutnya. Itu juga upaya untuk mencegah lakalantas,” terangnya.
Sebagai informasi, kegiatan FGD pada Senin sore itu diinisiasi Satlantas Boyolali guna merespons banyaknya kasus kecelakaan di tol Boyolali yang berujung korban meninggal dunia pada Jumat-Sabtu (14-15/4/2023).
Acara tersebut menghadirkan pembicara dari Trans Marga Jateng (TMJ), Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan usaha pencegahan lakalantas di Tol Boyolali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kantor Presiden Korea Selatan Digerebek Polisi Buntut Darurat Militer
- Resmikan Jalan Layang Madukoro Semarang, Prabowo Harap Dapat Meningkatkan Ekonomi di Jateng
- Kasus Korupsi Impor Gula Tom Lembong, Kejagung Periksa Pejabat Kemendag
- Kronologi Dugaan Bayi Tertukar dalam Kondisi Meninggal Dunia di Rumah Sakit Jakarta
- Kasus Korupsi Timah, Harvey Moeis Dituntut 12 Tahun Penjara
Advertisement
Tiga Hari Lagi Berangkat, Calon Transmigrasi Gunungkidul Belum Juga Terima Surat Penempatan
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Tujuh Permohonan Sengketa Pilkada Provinsi Diterima MK Sore Ini
- Kantor Presiden Korea Selatan Digerebek Polisi Buntut Darurat Militer
- TWC Lakukan Pencocokan Data Pedagang SKMB Borobudur Sesuai Rekomendasi ORI
- Menko Yusril: Perubahan UU Narkotika Pengguna Tidak Dipidana
- Kemendagri Lakukan Evaluasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah 3 Bulan Sekali
- PDIP Tuding Adanya Kecurangan TSM di Pilkada Jateng dan Jatim
- Catat! Ini Daftar UMP Seluruh Indonesia, Jawa Tengah Paling Rendah
Advertisement
Advertisement