Advertisement
Baznas Bidik Kelompok Anak Muda Tumbuhkan Penerimaan ZIS
Rumah Sehat Baznas Masjid Sunda Kelapa Jakarta - Bisnis.com/Nurudin Abdullah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI akan terus berupaya meningkatkan pertumbuhan penerimaan zakat, infak, sedekah (ZIS) terutama di kalangan anak muda.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Noor Achmad mengatakan, selama dua tahun mengamati, Baznas RI mencatat ada pertumbuhan ZIS yang peningkatannya rata-rata mencapai 30 persen. Jadi, walaupun dalam masa pandemi, ternyata banyak masyarakat yang justru berderma atau memberikan ZIS.
Advertisement
“Masyarakat Indonesia gemar berderma. Tinggal kita berikan literasi. Hal yang paling penting, dari peningkatan pertumbuhan itu, ternyata penggerak ZIS ini paling utama generasi muda. Jadi ada peningkatan ribuan persen,” jelasnya kepada Bisnis saat acara peluncuran Forum Matraman, (17/4/2023)
Menurut catatan Baznas, awalnya kita memiliki muzakki (orang yang berzakat) atau munfiq (orang yang berinfaq) itu 700 ribu. Namun selama Covid-19 dan hingga kini melonjak hingga hampir 3 juta, dengan mayoritas diisi anak muda.
“Artinya ini ada potensi besar yang bisa kita galang dan bina di kalangan anak muda, demi penguatan ekonomi umat melalui ZIS. Menurut hasil observasi, banyak alasan mereka berinfak. Ada yang demi pahala, mencari keberkahan, membantu umat dan lain-lain,” jelas Noor.
Jika potensi ini bisa dimaksimalkan, kurang lebih akan bisa membantu sekitar 60 juta orang yang akan menerima manfaat dari pengumpulan ZIS ini. Di sisi lain, Baznas menyakinkan pemberian bantuan dilakukan secara tepat sasaran pada bidang ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
Sebelumnya, dalam Rakornas Zakat 2023 yang digelar Kementerian Agama, Februari lalu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan perluasan jaringan soal ZIS ke seluruh PTKIN, pesantren, madrasah hingga BUMN merupakan kunci peningkatan pertumbuhan zakat.
Baginya, pengelolaan zakat juga harus terintegrasi dengan tujuan nasional sebab tujuan akhir dalam pengelolaan zakat itu adalah kesejahteraan umat. Salah satu problem pengelolaan zakat, banyak masyarakat yang lebih percaya menyalurkan zakat ke mustahik secara langsung tanpa melibatkan lembaga zakat.
Senada, Mendagri Tito Karnavian juga meminta kepala daerah untuk membangun kerja sama dengan Baznas dalam mengelola zakat. Dengan begitu, zakat yang telah diterima tidak sekadar disimpan, tapi dapat segera disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
“Ini (potensi zakat) kan jauh melebihi dana bansos (bantuan sosial) juga melebihi total dana bantuan belanja tidak terduga yang ada dalam APBD semua daerah. Jadi Pemda menggandeng Baznas dalam mendukung program pengentasan kemiskinan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
Advertisement
Lima KK Transmigran Kulonprogo Berangkat ke Poso 19 Desember
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Khasiat Brokoli Dukung Daya Ingat dan Kesehatan Otak
- Kementerian Komdigi Siapkan Genset Pulihkan Jaringan Telekomunikasi
- Tips untuk Investor Pemula Bisa Investasi Perak secara Aman
- Laga Awal, Tim Basket Putri Indonesia Menang Telak pada SEA Games 2025
- KONI DIY Dorong Pengelolaan Dana Cabor Profesional dan Transparan
- Kondisi Puluhan Siswa Korban Kecelakaan MBG Membaik
- Data Terbaru, Korban Meninggal Bencana Sumatera Utara 348 Orang
Advertisement
Advertisement




