Advertisement
15 Makam Umum Dilibas Tol Jogja-Solo, Jogja-Bawen 7 makam

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 15 makam umum terkena proyek tol Jogja-Solo. Sedangkan Jogja-Bawen ada sekitar tujuh makam.
Hal itu diungkapkan oleh perwakilan tim pelaksana pemindahan makam, Joko Yudho, kepada wartawan di Kateguhan, Sawit, Boyolali, Senin (3/4/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Tol Jogja Bawen Terdiri Enam Sesi
“Nanti di Tol Solo-Jogja insyaallah semua yang kena jalan tol kami yang kerjakan. Kurang lebih kalau sampai Bawen ada sekitar 22 makam,” katanya.
Makam umum di Desa Kateguhan, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali menjadi lokasi makam pertama yang dipindah guna mendukung proyek tol Jogja-Solo. Pemindahan makam di lokasi itu telah dimulai Senin (3/4/2023) dan akan berakhir pada Jumat (7/4/2023).
“Ini [Makam Kateguhan Sawit] yang pertama. Kami sebelumnya enggak pernah kerja di bulan Ramadan, biasanya pada bulan Syakban. Namun, ini harus dikerjakan pada Ramadan,” jelasnya.
Ada sekitar 30-an pekerja yang terlibat untuk pemindahan makam terdiri dari 22 orang penggali, lalu ada orang pencatat, tim pengganti kafan, spiritual, dan lain-lain.
Joko menjelaskan sebelum prosesi pemindahan makam, timnya mengadakan selamatan dua hari di markas Semarang pada Jumat malam dan Sabtu malam. Kemudian, Minggu malam bersama warga di Kateguhan, Sawit.
Selanjutnya, pada saat membuka makam, masing-masing orang yang bertugas memiliki ritual seperti mengkhususkan doa dengan nama yang dimakamkan. Hal tersebut dilakukan di setiap saat membuka makam.
Setelah digali, dipindah ke tempat pengkafanan. Di sana, jasad dikafani ulang lalu diberi minyak wangi dan juga disemprot dengan air zam-zam sebagai kunci penyempurnaan.
Baru kemudian dikuburkan di makam yang baru. Layaknya menguburkan jenazah pada umumnya, jasad juga diazani dan dibuka talinya tanpa membuka kain kafan baru dikuburkan.
“Rencana dari Pak Carik akan diambil tanahnya [di makam lama] sedalam dua meter. Tanahnya akan dimasukkan di sana [makam baru]. Jadi semisal [jasad] tidak terangkat karena hilang, nanti tetap bisa berkumpul lagi di sana,” kata dia.
Lebih lanjut, pada saat pembukaan makam Senin, ia mengungkapkan ditemukan satu jenazah utuh.
“Tadi ada keluarganya Pak Hendrarto itu baru 3,5 tahun [dimakamkan],” ujarnya kepada wartawan di sela-sela pemindahan makam.
Joko mengaku tak bisa memprediksi umumnya pada umur tersebut sudah sewajarnya hancur atau belum. Ia mengatakan pernah menemukan jasad berumur 30 tahun masih utuh, ada juga yang baru tujuh bulan sudah hancur.
Selain penemuan jenazah yang masih utuh, pada Senin pagi tim pemindahan juga menemukan dua jenazah yang belum teridentifikasi identitasnya. Jenazah tersebut bertumpuk dalam satu lubang.
Walaupun begitu, Joko menjelaskan nantinya di makam yang baru akan dipisah. Sehingga, ia memprediksi akan lebih dari 202 makam yang dipindah.
Lebih lanjut, ia mengatakan proses perpindahan makam akan dimulai setiap pukul 06.00 WIB dan berakhir pada pukul 17.00 WIB.
“Pekerjaan memindah makam itu tidak lebih dari pukul 17.00 WIB. Kalau sudah lebih dari itu kan sudah bukan alam kita manusia. Jadi, kami mengamankan diri saja, agar sama-sama selamat,” kata dia.
Joko juga mengungkapkan kendala di lapangan seperti banyak makam yang kijingan. Sehingga, pada Senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB masih sekitar lima makam. Ia menceritakan berdasarkan kerja-kerja terdahulu, tim Al Iswat berhasil memindahkan 50 makam sehari.
“Insyallah jika nanti selesai di blok I [bagian kijing keras], nanti blok selanjutnya lancar karena tidak sekeras blok I. Ada sekitar 12 makam,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Desa (Kades) Kateguhan, Mulyo Handoyo, membenarkan jika tim pemindahan makam diberi waktu lima hari untuk memindahkan 202 makam.
Ia mengatakan untuk pemindahan makam, warga menyewa jasa dari tim pemindahan makam dari Semarang dengan biaya Rp2 juta per makam.
“Nah, itu dari warga Rp1,2 juta per nisan. Itu perkiraan untuk selamatan, beli kain kafan, dan lain-lain. Nanti Rp800.000 dari PT Adhi Karya,” jelasnya.
Handoyo mengatakan Pemdes Kateguhan telah menyiapkan tanah kas desa sebagai pengganti area makam. Letaknya hanya di sebelah barat lokasi makam lama dengan jarak 50 meter. Proses ahli fungsi dan perizinan juga telah selesai.
Ia mengungkapkan area makam yang baru memiliki luas hampir 2.000 meter persegi. Lebih luas dari pemakaman sekarang yang hanya berkisar 1.000 meter persegi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Tol Jogja Solo Segmen Klaten Prambanan Mulai Beroperasi 24 Jam, Mau Nyoba? Masih Gratis Loh!
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
Advertisement
Advertisement