Advertisement
Tren Inflasi Tahunan Menurun, Maret 2023 di Angka 4,97 Persen
Pedagang merapikan dagangannya di salah satu pasar tradisional di Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11). - Bisnis/Abdurachman
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan pada awal tahun ini dalam tren menurun, tetapi masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi awal 2022.
Terbaru, inflasi Maret 2023 tercatat sebesar 4,97 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Maret 2022 yakni 2,64 persen yoy. Begitu pula pada Januari dan Februari 2023.
Advertisement
Akan tetapi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, inflasi tahunan Maret 2023 lebih rendah. "Secara tahunan inflasi Maret 2023 lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Februari 2023, tetapi lebih tinggi dibandingkan Maret 2022," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/4/2023).
BACA JUGA : Tren Inflasi Global Meningkat, Inflasi Indonesia Masih
Pudji melanjutkan bahwa inflasi tahunan terbesar disumbangkan oleh kelompok transportasi sebesar 13,72 persen dan memberikan andil sebesar 1,64 persen.
Sementara itu komoditas penyumbang terbesar untuk inflasi tahunan pada Maret 23 adalah bensin dengan andil 1,09 persen, beras 0,35 persen, dan rokok kretek filter 0,21 persen.
Adapun berdasarkan wilayah, dari 90 kota dalam laporan BPS, sebanyak 26 di antaranya mengalami inflasi tahunan lebih rendah dibandingkan dengan nasional dan 60 kota lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Sementara itu, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam Economic Outlook, Interim Report March 2023, memperkirakan inflasi Indonesia pada tahun ini mencapai 4,1 persen.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan target Bank Indonesia (BI) di kisaran 3% dan asumsi dasar ekonomi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 sebesar 3,6%.
BACA JUGA : Inflasi DIY Bakal Terus Naik di Akhir 2022, Ini Penyebabnya
Menurut OECD, secara umum inflasi memang relatif bisa dikendalikan seiring dengan berbagai kebijakan yang ditempuh pemerintah. Namun, kewaspadaan masih perlu dikedepankan.
Salah satunya dengan tetap menjaga pergerakan harga energi dan pangan serta memperkuat dukungan fiskal terutama untuk kelompok rumah tangga. “Inflasi utama diproyeksikan menurun pada 2023. Meski begitu, inflasi tetap jauh di atas target hingga tahun depan,” tulis laporan OECD yang dikutip Bisnis, Senin (20/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PSG Kembali ke Puncak Ligue 1 Usai Tundukkan Metz 3-2
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Desember 2025, Ada SIM Menor
- Jadwal Terbaru YIA Xpress Minggu 14 Desember 2025
- Cuaca DIY Hari Ini Didominasi Hujan Ringan dan Berawan
- KSPN Malioboro-Pantai Baron Beroperasi, Tarif Rp26.000
- Dua Gol Bunuh Diri Antar Arsenal Tekuk Wolves 2-1
- Penerimaan Pajak Minerba Baru Rp43,3 T per November 2025
Advertisement
Advertisement





