Advertisement
QRIS Indonesia Bisa Dipakai di Negara-Negara ASEAN Ini
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS bisa dipakai di sejumlah negara ASEAN meliputi Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Pembahasan mengenai implementasi Regional Payment Connectivity atau RPC dalam pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral Asia Tenggara (ASEAN) di Bali pekan ini, dinilai memiliki keuntungan dan tantangan. Kerja sama konektivitas pembayaran kawasan meliputi beberapa skema konektivitas sistem pembayaran, termasuk QR code dan fast payment.
Advertisement
RPC sudah disepakati oleh lima negara ASEAN, yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand, yang menjadi bagian dari ASEAN-5. RPC bertujuan meningkatkan konektivitas pembayaran lintas batas dalam mendukung pertumbuhan inklusif.
Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan RPC memiliki peran penting dalam mengefisiensikan transaksi keuangan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat.
Meski demikian, Trioksa menilai masih ada sejumlah tantangan dalam mengoptimalisasi ekosistem digital di Indonesia. Salah satunya mengurai ketergantungan terhadap transaksi uang tunai, lalu beralih ke transaksi digital.
“Tantangan optimalisasi digital di Indonesia adalah peralihan kebergantungan dari transaksi uang tunai ke digital. Sebagian besar masyarakat masih menggunakan transaksi tunai terutama di daerah atau pedesaan,” ujarnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Rabu (29/3/2023).
Terpisah, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menilai pembahasan RPC sudah sesuai dengan arah perkembangan transaksi keuangan ke depan. Salah satunya mengurangi ketergantungan pada satu mata uang, yakni dolar AS.
Selain itu, kelancaran integrasi sistem pembayaran tika hanya memberikan kemudahan antarmasyarakat, tetapi juga para pelaku usaha akan diuntungkan karena RPC diperkirakan dapat mendorong aktivitas ekspor-impor, serta pariwisata di masing-masing negara Asean.
“Dampaknya akan signifikan bagi pengembangan ekonomi negara-negara Asean,” kata Piter.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo kembali menegaskan pentingnya bank sentral ASEAN memperkuat koordinasi dalam mengurangi ketergantungan dolar AS.
Menurutnya, ASEAN perlu mempererat kerja sama dan mengambil langkah kolektif yang berkaitan dengan recovery-rebuilding, ekonomi digita, dan keberlanjutan.
Salah satu prioritas yang dibahas adalah pemanfaatan diversifikasi mata uang dengan eksplorasi transaksi mata uang lokal atau local currency transaction (LCT). LCT tersebut mencakup transaksi perdagangan dan investasi, serta transaksi keuangan.
Di tingkat ASEAN, Indonesia bekerja sama dengan empat negara lainnya, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina untuk mengintegrasikan sistem pembayaran sehingga QRIS bisa dipakai di negara-negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Cegah Demam Berdarah, Dinkes Jogja Minta Warga Ganti Bak Mandi dengan Ember
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Pabrik yang Tutup Pada 2024
- Kemenag Minta Masyarakat Waspada Penipuan Modus Visa Non Haji
- Banyak Partai Ingin Gabung, Prabowo Diminta Hati-hati Bagikan Jatah Kursi Menteri
- Kapal Terbakar di Jakarta Utara, 12 Mobil Pemadam Kebakaran Dikerahkan
- Petani Diminta Segera Tebus Pupuk Bersubsidi Supaya Tidak Menumpuk
- Aniaya Sopir Taksi, WNA asal Australia Dideportasi
- Hari Kedua Perundingan Gencatan Senjata, Perang Israel-Hamas Masih Buntu
Advertisement
Advertisement