Advertisement
Pencarian Anak Kembar yang Hanyut di Sungai Dilakukan Sampai 5 April
Foto ilustrasi. - Ist/Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI—Dua bocah kembar hanyut di anak Sungai Serang Dukuh Bandung Kulon, Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali pada Rabu (29/3/2023) siang. Operasi pencarian terhadap Muhammad Raffa dan Muhammad Raffi akan dilakukan hingga Rabu (5/4/2023).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mencatat akan ada 70-an personel gabungan yang akan terus mencari kedua anak kembar tersebut.
Advertisement
Kasi Kedaruratan Bencana BPBD Boyolali, Rima Kusuma, mengungkapkan puluhan personel itu terdiri atas BPBD Boyolali, BPBD Salatiga, Basarnas, PMI Boyolali, PMI Salatiga, warga, dan lain sebagainya.
“Operasi SAR dibuka tanggal 30 Maret-5 April 2023 pukul 07.00 WIB. Ada dukungan empat unit ambulans dan 4 unit roda empat sementara ini. Perkiraan jalur 25 kilometer,” ujarnya dikutip dari Solopos.com-jaringan Harianjogja.com, Kamis (30/3/2023).
Baca juga: Ke Mana Miliaran Uang Zakat Umat di DIY Mengalir?
Rima mengungkapkan dua anak tersebut diduga hanyut terbawa arus pada Rabu pukul 12.00 WIB dan dilaporkan sekitar pukul 16.00 WIB.
“Korban atas nama Muhammad Raffa dan Muhammad Raffi, pelajar, umur tujuh tahun, alamat Dukuh Bandung Kulon, Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan kronologi kejadian sekitar pukul 11.45 WIB, tiga anak laki-laki yaitu dua korban dan satu temannya mandi di anak Sungai Serang tersebut. Diketahui kedua korban mandi di sungai bagian dalam sedangkan temannya di pinggiran kali pada bagian yang dangkal.
Selang 15 menit, kawannya yang selamat merasa kedinginan lalu mendahului pulang. Akan tetapi, pada saat pulang, kawannya tersebut tak melihat kedua korban yang awalnya mandi di bagian dalam sungai.
Kemudian, anak tersebut memberitahu ibunya dan dilanjutkan ke perangkat desa. Selanjutnya, perangkat desa melaporkan ke Polsek Wonosegoro.
“Pada saat ketiga anak tersebut datang ke sungai, sungai tidak dalam keadaan banjir. Akan tetapi, menurut keterangan warga, sekitar sungai Dukuh Bandung mulai banjir menjelang Zuhur atau sekitar pukul 12.00 WIB,” kata dia.
Kemudian, sekitar pukul 12.15 WIB di sekitar lokasi juga terjadi hujan agak lebat. Menurut keterangan keluarga, diketahui kedua korban anak kembar tersebut tidak bisa berenang.
Proses Pencarian
Personel sukarelawan yang akan membawahi Search and Rescue Mission Coordinator (SMC) adalah BPBD Boyolali. On Scene Coordinator atau OSC adalah Basarnas. Untuk komunikasi diurusi oleh RAPI.
Rima mengatakan untuk sukarelawan yang mengurus tentang kesehatan adalah PMI dan PSC 119. Logistik dari BPBD, Dinsos, dan warga.
Terkait transportasi akan ditangani oleh Banser, BPBD, dan PMI. Bagian LCR atau penggunaan Landing Craft Rubber dari Basarnas, BPBD, dan MTA.
“Hari ini ada sukarelawan yang stay di Klewor [Kemusu],” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- DPP Kota Jogja Pastikan Daging Sapi Aman Jelang Libur Akhir Tahun
- Kejari Bantul Dalami Dugaan Penyelewengan APBKal Wonokromo
- 116 Santri Keracunan Makanan Katering, Polisi Turunkan INAFIS
- Dies Natalis ke-76, UGM Perkuat Riset dan Hilirisasi Berkelanjutan
- Perayaan Hari Ibu Soroti Tantangan dan Peran Strategis Perempuan
- Mencicipi Bakso Keju Lumer dan Bakso Jumbo Viral di Bantul
- Ahli Ungkap Risiko Demensia Bisa Dimulai Sejak Masa Kanak-Kanak
Advertisement
Advertisement




