Advertisement
PHK Karyawan Digital Bentuk Upaya Transformasi Unicorn ke Dragon

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Indrawan Nugroho, pengamat perusahaan rintisan (startup) dan perusahaan teknologi, menyebut langkah efisiensi perusahaan di sektor teknologi atau digital dalam bentuk pemangkasan karyawan adalah salah satu bentuk upaya bertranformasi dari status unicorn menjadi perusahaan digital kelas dragon.
Status unicorn didefinisikan untuk perusahaan rintisan dengan nilai valuasi menyentuh 1 miliar dolar AS atau setara Rp15 triliun (kurs Rp15.000) tanpa sahamnya tercatat di bursa efek. Namun, perusahaan dragon diistilahkan sebagai perusahaan digital yang lebih kuat dari sisi fundamental bisnis, bukan sekadar valuasi besar.
Advertisement
“Di awal musim semi perusahaan rintisan, semua pebisnis bermimpi perusahaan jadi unicorn, tapi, semua orang jadi tersadarkan ternyata unicorn tidak selamanya indah, tidak seperti dulu,” kata CEO dan Co-founder CIAS, perusahaan konsultan inovasi itu lewat kanal Youtube-nya dikutip, Jumat (10/3).
“Tidak selamanya indah, kenapa? Karena unicorn itu statusnya dilihat kan cuma dari nilai valuasi pasar, bukan dari fundamental kekuatan bisnisnya, jadi, kekuatannya semu. Unicorn memang kelihatan cantik, tapi, ringkih, mereka belum merdeka atau mandiri secara finansial,” tegasnya.
Baca juga: Ganjar dan Jokowi Kompak Nonton Konser Deep Purple
Oleh sebab itu, keputusan yang dilakukan perusahaan-perusahaan digital yang melakukan efisiensi karyawan dinilai ideal karena dengan kondisi ekonomi saat ini, semua perusahaan rintisan didesak bertranformasi menjadi dragon.
Meski langkah itu berat, namun, tetap diperlukan karena bukan hanya positif bagi industri, namun, juga ekosistem bisnis.
“Mungkin tidak semua bertranformasi dan adaptif, tapi, bagi perusahaan rintisan yang berhasil maka akan jadi naga yang perkasa, naga yang kuat yang fundamental bisnis dan sehat keuangan," kata Indrawan.
Terbaru, setelah sebelumnya Shopee, GOTO yang menaungi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial juga kembali melakukan penyesuaian struktur bisnis demi mendorong perusahaan menuju kemandirian finansial yang berdampak pada pemangkasan 600 posisi dalam seluruh ekosistem Grup GoTo.
Dalam keterangan resmi, Sekretaris Perusahaan Grup GoTo Koesoemohadiani menegaskan langkah penyesuaian struktural organisasi GoTo ini tidak akan mempengaruhi layanan yang diberikan GoTo kepada konsumen, mitra pengemudi, pedagang, dan penjual.
Indrawan menilai GOTO perlu mandiri secara finansial dan mencapai profitabilitas. “Singkatnya GOTO harus bertranformasi menjadi dragon karena berlangsungnya bisnis GOTO harus dipertahankan,” tegasnya.
“Saat ini layanan GOTO sudah menjadi bagian melekat konsumen Indonesia, banyak yang kehidupannya bergantung pada GOTO. Layanannya sudah mencakup 2/3 pengeluaran rumah tangga Indonesia dan di sisi lain bisnis GOTO telah menjadi mata pencaharian jutaan orang, mereka adalah driver, merchant karyawan, dan supplier," kata Indrawan.
“Menurut saya, GOTO bisa menjadi jendela yang pas untuk melihat apa yang tengah dilakukan tech company dalam mengejar profitabilitas," kata Indrawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
- Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
Advertisement

Hari Ini, Sedayu dan Kota Jogja Kena Giliran Mati Listrik
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
- Ratusan Siswa di Garut Diduga Keracunan Makanan MBG
- Deretan Selebritas Dunia Galang Dana untuk Palestina
Advertisement
Advertisement