Advertisement
Waspada! Flu Burung Mulai Menginfeksi Manusia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA– Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mengemukakan kejadian Flu Burung atau H5N1 yang semula terjadi pada binatang mamalia, saat ini mulai menginfeksi manusia.
"Sesudah terjadi Flu Burung di berbagai binatang mamalia di berbagai negara Eropa dan lainnya, maka mulai ada kasus pada manusia, bahkan di Asia, bahkan sesama negara ASEAN, yaitu Kamboja," kata dia saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Ia mengatakan kasus di Kamboja baru-baru ini diawali dari infeksi pada 22 ekor ayam dan tiga bebek yang mati di lingkungan rumah keluarga setempat.
Selain itu, burung liar di sekitar desa tempat tinggal pasien dilaporkan mati serta masih ada 11 orang lainnya yang sedang dalam pemeriksaan tentang kemungkinan tertular.
"Kematian unggas juga terjadi di negara kita pada waktu kasus Flu Burung pada manusia meningkat beberapa tahun yang lalu, dan bahkan angka kematian di Indonesia cukup tinggi," ujarnya.
BACA JUGA: Sebagian Tol Jogja Solo Harus Kelar Tahun Ini meski Ada Penolakan Pembebasan Lahan
Tjandra yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu, mendorong kepemimpinan Indonesia di ASEAN untuk mengantisipasi Flu Burung.
"Kementerian Kesehatan Indonesia perlu mengoordinasikan seluruh Kementerian Kesehatan di negara ASEAN untuk kewaspadaan dan antisipasi," katanya.
Caranya, dengan mendeteksi apakah ada kasus di negara ASEAN lain di luar Kamboja, termasuk Indonesia. Kalau memang ada maka perlu upaya maksimal untuk mengendalikan di sumber penularan supaya kasus tidak keluar ke negara lain.
Berikutnya, negara yang belum ada kasus perlu membentengi diri agar jangan terjadi importasi kasus.
"Untuk Indonesia, perlu dilakukan surveilans ketat pada unggas dan manusia untuk mendeteksi awal kalau-kalau sudah ada kasus," katanya.
Untuk mendeteksi unggas, kata Tjandra, bisa dilakukan di tiga tempat, yakni peternakan, pasar ayam, dan lingkungan rumah.
Untuk manusia maka dapat di deteksi di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain.
"Apalagi kalau ada klaster beberapa orang dengan gejala yang sama," ujarnya.
Jika muncul kecurigaan kasus pada manusia dan hewan, kata dia, maka diperlukan tim khusus yang dapat turun ke lapangan.
"Mereka haruslah gabungan antara kesehatan dan juga kesehatan hewan. Sarana diagnosis dicek ulang kesiapan dan ketersediaannya, kalau-kalau nanti diperlukan secara luas," katanya.
Ia mengatakan berikutnya terkait obat Flu Burung, Oseltamivir, dengan merek Tamiflu, yang perlu juga dicek ketersediaan serta cara mendapatkannya.
"Tentu terus kerja sama dengan WHO untuk memantau perkembangan kasus di berbagai negara, perkembangan genomik kasus pada manusia dan unggas, serta kerja sama internasional untuk ketersediaan logistik yang mungkin akan diperlukan," katanya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Dampak Siklon Tropik Herman di Indonesia, Jateng Bagian Selatan Harus Waspada!
- Almaz Hybrid, SUV Pertama Wuling Raih Predikat Indonesia Digital Popular Brand
- Potret Pengelolaan Sampah Terpadu di Desa BRILiaN Jatihurip Tasikmalaya
- Sinopsis Surga di Bawah Langit, Film yang Dibintangi Reza Rahadian dan Acha
Berita Pilihan
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- KPK Duga Rafael Alun Trisambodo Terima Gratifikasi Dalam Bentuk Uang
- Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Klaim Tidak Ada Beda Sikap dengan Jokowi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Teddy Minahasa, Dulu Perisai Jokowi-JK Sekarang Dituntut Mati
- Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PKS Salahkan FIFA dan Israel
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- Siklon Herman Ditakuti Oleh Peneliti, Ini Alasannya
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Mantan Ajudan Presiden Jokowi Ditunjuk Jadi Danjen Kopassus
- Wow! Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Kerugian Indonesia Diperkirakan Capai Rp3,7 Triliun
Advertisement
Advertisement