Advertisement
Rentetan Gempa Jayapura Disebut sebagai Black Swan Earthquakes

Advertisement
Bisnis.com, SOLO —Rentetan gempa Bumi di Jayapura sejak 2 Januari hingga Sabtu (11/2/2023) pukul 09:15 WIT disebut dengan istilah Black Swan Earthquakes.
Gempa di sekitar Kota Jayapura terjadi 1.174 kali. Sedikinta 172 gempa dirasakan oleh masyarakat. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan gempa di Jayapura itu pasti akan berakhir
Advertisement
"Gempa Jayapura pasti akan selesai, itu earthquake sequence, multi fault aktif & triggered off fault seismicity, pernah terjadi di Ambon-Haruku akhir 2019, sebanyak 2.500 lebih gempa terjadi meneror dan beberapa bulan kemudian selesai karena akumulasi stressnya sudah release semua. Selesai. Kemudian aman," jelas dia, dikutip dari akun Twitternya, @DaryonoBMKG.
Daryono menjelaskan, rentetan gempa di Jayapura disebut juga sebagai fenomena Black Swan Earthquakes.
"Secara pribadi menurut saya, fenomena Gempa Jayapura tmsk "Black Swan Earthquakes"," tulis Daryono.
Black Swan Earthquakes sendiri merupakan fenomena gempa Bumi yang belum terpetakan dengan detil sumbernya, dalam ini ini gempa tergolong langka dan jarang terjadi.
Gempa pun terjadi di luar prediksi para ahli namun memiliki dampak merusak dan membuat cemas masyarakat.
Kemudian merujuk pada teori yang dideskripsikan oleh Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya The Black Swan pada 2007, Black Swan Earthquake merujuk pada peristiwa langka yang berdampak besar dan biasanya terjadi di luar perkiraan biasa.
Daryono menyebutkan, ada kriteria tersendiri suatu peristiwa dapat disebut sebagai fenomena Black Swan yakni harus datang secara mengejutkan dan berpengaruh besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

Nelayan Sadeng Gunungkidul Impor Es untuk Pembekuan Ikan dari Pacitan Jawa Timur
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement