Advertisement
Vaksin Booster Kedua Bakal Jadi Syarat Mudik Lebaran 2023? Begini Penjelasan Kemenkes
Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes Syarifah Liza Munira di Jakarta, Jumat (3/2/2023), memberi keterangan kepada pers. JIBI - Bisnis/ Dany Saputra
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia memiliki antibodi terhadap Covid-19. Lalu, apakah vaksinasi booster kedua menjadi syarat mudik Lebaran 2023?
Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes Syarifah Liza Munira di Jakarta, Jumat (3/2/2023), mengatakan, bahwa pihaknya akan mengkaji perihal vaksinasi booster kedua sebagai syarat mudik Lebaran tahun 2023.
Advertisement
"Tentang Ramadan dan Idulfitri, akan kita kaji paling baiknya bagaimana. Tentu banyak hal lain yang akan menjadi pertimbangan, bukan hanya vaksinasi," ujar Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes Syarifah Liza Munira di Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Untuk diketahui, hasil sero survei Januari 2023 menunjukkan 99 persen masyarakat Indonesia telah memiliki antibodi, atau lebih banyak dari survei Juli 2022 yakni 98,5 persen.
Hasil sero survei tersebut bakal menjadi landasan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan, termasuk mobilitas masyarakat.
Salah satunya untuk aturan mobilitas mudik Idulfitri, namun demikian, Kemenkes masih hemat bicara soal dampak hasil sero survei itu terhadap kebijakan Ramadan dan Idulfitri.
Seperti diketahui, pemerintah sebelumnya tidak menerapkan pembatasan maupun persyaratan tertentu bagi pelaku perjalanan libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Hanya saja, masyarakat diwajibkan melakukan vaksin dosis ketiga (booster) bagi yang melakukan perjalanan dengan transportasi umum.
BACA JUGA: Wow! Kelompok Lansia Punya Kadar Antibodi Covid-19 Paling Tinggi
Pada saat itu, Presiden Joko Widodo pun mengumumkan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang sudah berjalan sejak 2020.
Ahli Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan bahwa kendati aturan mobilitas semakin longgar, vaksinasi tetap dianjurkan.
Apalagi, hasil sero survei Januari 2023 yang baru dirilis itu menunjukkan bahwa antibodi masyarakat akan semakin tinggi sesuai dengan tahapan vaksinasi yang sudah dijalani.
Tidak hanya itu, Pandu berpesan bahwa vaksinasi penting khususnya untuk melindungi kelompok lanjut usia (lansia) yang memiliki risiko lebih besar jika terjangkit Covid-19.
"Kalau kita mudik silaturahmi ke orangtua, mereka itu berisiko. Kita bisa mendorong edukasi ke masyarakat, apabila punya bapak, ibu, eyang, di kampung halaman dan belum booster, didorong untuk booster," ucapnya pada kesempatan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gempa Bumi Magnitudo 4,8 Bikin Panik Warga Tarakan
- Pesawat Kargo UPS yang Meledak Angkut Bahan Bakar dan Paket Besar
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
Advertisement
Nelayan Pantai Baron Gunungkidul Berhenti Melaut Akibat Cuaca
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Dinyatakan Hilang, Warga Manisrenggo Ditemukan di Kali Talang Klaten
- Polisi Dalami Kasus Perempuan yang Meninggal Tak Wajar di Sleman
- Melayat ke Solo, Kapolri Siap Amankan Proses Pemakaman PB XIII
- Komunitas Siaga Merapi Ikut Evakuasi Pendaki Hilang di Kali Talang
- Bupati Gunungkidul Ingin Pantai Sepanjang Seperti Jimbaran Bali
- Timnas U-17 Indonesia vs Zambia, Skor Sementara 1-0, Garuda Unggul
- Besok, KPK Umumkan Status Tersangka dalam Kasus OTT Gubernur Riau
Advertisement
Advertisement



