Advertisement
Indonesia Disebut yang Pertama Kembangkan Kereta Cepat di Asia Tenggara
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8 - 2022) / Dok. KCIC
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) digadang-gadang mampu meningkatkan mobilitas masyarakat dan menjadi salah satu tulang punggung perkembangan transportasi di Indonesia. Pengembangan kereta cepat ini disebut-sebut merupakan yang pertama kali di Asia Tenggara.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ketika melakukan kunjungan ke Proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di Stasiun Tegalluar, Bandung, secara khusus mengatakan bahwa proyek ini akan memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia. Dia mengatakan pengembangan kereta cepat ini merupakan yang pertama kali di Asia Tenggara.
Advertisement
“Ini adalah kereta cepat pertama di wilayah Asia Tenggara, kecepatannya bisa mencapai 350 kilometer per jam,” jelas Budi di Stasiun Tegalluar, Bandung, Sabtu (28/1/2023).
Pemerintah juga telah mengembangkan jenis transportasi lain untuk menopang mobilitas masyarakat, seperti MRT Jakarta. Budi Karya menuturkan, pada awalnya banyak pihak yang mengeluhkan besarnya biaya yang diperlukan untuk membangun proyek tersebut.
Baca juga: Kasus Mahasiswa UI Tewas Justru Jadi Tersangka, Sempat Ditawari Damai
“Semua orang tahu bahwa cost (kerugian) yang diakibatkan oleh kemacetan itu triliunan rupiah. MRT bisa berkontribusi besar dalam mengurangi kerugian itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia juga optimistis proyek kereta cepat ini sudah dapat beroperasi sesuai target pada Juli 2023 mendatang. Budi Karya mengatakan kereta cepat akan menyeleasikan tes konsorsium pada Juli tahun ini.
Dia menuturkan selama proses pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung, Kemenhub dan semua pihak terkait seperti PT KAI, PT KCIC, dan lainnya mempelajari banyak hal terkait seluk beluk pembangunan sarana transportasi ini.
Selain itu, Kemenhub juga menjalin kerja sama dengan konsultan Inggris untuk memastikan kesiapan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
“Harapannya dengan pembelajaran ini, kita belajar banyak dan nantinya jadi modal tambahan untuk mengembangkan kereta cepat di Indonesia," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Polda DIY Antisipasi Lonjakan Lalu Lintas Saat Libur Nataru
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Sambut Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng DIY
- Festival Lorong 4 Hadirkan Harmoni Holistik di Jogja
- Mantap! Bank Sampah di Jogja Ini Sulap Sampah Plastik Jadi BBM Motor
- PLN Siagakan 4.078 Personel Jaga Keandalan Listrik Nataru Jateng DIY
- Revisi Perda KTR Kulonprogo Disahkan, Iklan Rokok Dilonggarkan
- DPRD DIY Dukung Becak Listrik Jadi Ikon Transportasi Jogja
- Wisatawan Pantai Gunungkidul Diminta Waspadai Rip Current
Advertisement
Advertisement



