Advertisement
Kinerja Ekonomi Jokowi Disebut Lebih Baik dari SBY, Demokrat Tak Terima

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Partai Demokrat tidak terima dengan survei Charta Politika yang menanyakan perbandingan kinerja ekonomi era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani berpendapat membandingkan dan menilai keberhasilan suatu pemerintahan itu memiliki dimensi yang luas. Oleh sebab itu, tak bisa hanya pendekatan kuantitatif seperti survei Charta Politika.
Advertisement
"Mesti juga dibarengi dengan pendekatan kualitatif yang memotret penilaian para opinion leader yang benar-benar kompeten pada sektor-sektor tersebut agar penilaian yang diperoleh relatif objektif," ujar Kamhar dalam keterangan tertulis, Jumat (23/12/2022).
Hanya dengan begitu, lanjutnya, didapatkan gambaran yang lebih utuh serta objektif terhadap perbandingan pemerintahan era SBY dengan era Jokowi.
"Tak bisa sepotong-sepotong yang terbaca sesuai selera dan kepentingan saja," jelasnya.
Kamhar mengaku pihaknya menghargai temuan Charta Politika sebagai hasil survei. Meski demikian, temuan survei itu memerlukan penjelasan lebih lanjut sebab terkesan mudah dipermasalahkan.
"Bukan hanya persoalan etis atau tak etis membandingkan pemerintahan yang tengah berjalan dengan pemerintahan yang telah selesai namun juga tidak apple to apple," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, survei terbaru Charta Politika Indonesia yang dirilis pada Kamis (22/12/2022) menunjukkan lebih banyak publik yang merasa kinerja ekonomi era Presiden Jokowi lebih baik daripada era SBY.
Survei Charta Politika ini diselenggarakan pada 8 hingga 16 Desember 2022 dengan jumlah sampel 1.220 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampel dipilih menggunakan teknik multistage random sampling, dengan margin error kurang lebih 2,82 persen.
Banyak topik yang ditanyakan, salah satunya terkait perbandingan kinerja ekonomi era Presiden Jokowi dan SBY. Pertanyaan menjelaskan, kedua presiden tersebut sama-sama pernah mengalami tantangan ekonomi. SBY menghadapi krisis finansial 2008 dan Jokowi menghadapi pandemi Covid-19.
Hasilnya, sebanyak 47,5 persen responden memilih kinerja ekonomi pemerintahan Jokowi lebih baik. Sedangkan, 40,4 persen responden memilih kinerja ekonomi pemerintahan SBY yang lebih baik. Sisanya, 12,2 persen tak menjawab atau tak tahu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Soroti Logam Tanah Jarang, Fentanyl, Kedelai, dan Taiwan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA dari Stasiun Tugu Hari Ini 21 Oktober 2025
- Hadirkan Sheila On 7, BTN Dukung Festival Remember November Jogja
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Sleman Hari Ini 21 Oktober 2025
- Jadwal KRL Jogja Solo Pekan Ini 21-26 Oktober 2025, dari Stasiun Tugu
- Jadwal KA Prameks Kutoarjo Jogja Hari Ini, Selasa 21 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Hari Ini, Selasa 21 Oktober 2025
- Jadwal Layanan SIM di Mal Pelayanan Publik Bantul Hari Ini
Advertisement
Advertisement