Advertisement
Pelaku Penembakan Massal di Walmart Tinggalkan Catatan Kematian, Ini Isinya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Salah satu karyawan Walmart di Chesapeake, Virginia, Amerika Serikat (AS), yang menembaki enam rekan kerjanya diketahui meninggalkan catatan kematian.
Polisi dan pemerintah setempat telah merilis catatan Andre Bing, karyawan Walmart tersebut, yang diambil dari ponselnya.
Advertisement
Berdasarkan analisis forensik, Bing yang berusia 31 tahun itu mengeluh bahwa rekan kerjanya mengucilkan dan memusuhinya, bahkan menertawakannya.
"Saya dilecehkan oleh orang-orang idiot dengan kecerdasan rendah dan kurangnya kebijaksanaan," tulis Bing, seperti dikutip melalui aljazeera.com, Sabtu (26/11/2022).
BACA JUGA: Resep Gurami Bakar Sambal Kecap, Teman Nasi Hangat di Akhir Pekan
Ketika seorang rekan mencoba menyingkirkannya, Bing mengatakan bahwa dia mengecam. Dalam catatan itu, dia juga mengidentifikasi karyawan yang disalahkan atas masalahnya.
Petugas penegak hukum Chesapeake juga mengungkap nama korban keenam dalam serangan itu, yaitu Fernando Chavez-Barron, 16 tahun.
Dia, bersama dengan Lorenzo Gamble, Brian Pendleton, Kellie Pyle, Randall Blevins dan Tyneka Johnson, tewas ketika Bing, seorang supervisor Walmart dan pemimpin tim, memasuki ruang istirahat dan menembaki rekan-rekan kerjanya, kata pihak berwenang.
Pria bersenjata itu, yang telah bekerja di Walmart sejak 2010, kemudian mengarahkan senjatanya ke dirinya sendiri. Dia meninggal sebelum polisi tiba di tempat kejadian.
Pihak berwenang di Chesapeake pada Jumat (25/11/2022) juga mengkonfirmasi bahwa Bing membeli senjata pembunuhan, pistol 9 mm pada pagi hari sebelum serangan. Bing tidak memiliki catatan kriminal dan dapat memperoleh pistol secara legal dari toko lokal.
Setelah penembakan tersebut, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada hari Thanksgiving menyampaikan kembali apa yang sebelumnya dia gambarkan sebagai ‘momok’ kekerasan senjata.
“Gagasan bahwa kami masih mengizinkan pembelian senjata semi-otomatis adalah hal yang buruk. Itu tidak memiliki, tidak ada nilai penebusan sosial. Nol. Tidak ada satu alasan pun untuk itu kecuali keuntungan bagi produsen senjata, ”kata Biden pada Kamis.
Arsip kekerasan senjata mencatat setidaknya telah terjadi 610 penembakan massal di AS. Pada tahun lalu, Arsip Kekerasan Senjata mencatat ada 690 penembakan massal, naik dari 610 pada 2020.
Rentetan serangan terbaru pun telah memperbaharui seruan untuk kontrol senjata yang lebih ketat, terutama di kalangan Demokrat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
- Profil M Qodari, Dari Pengamat Politik Jadi Kepala Staf Kepresidenan
- Afriansyah Noor, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Pilihan Prabowo
Advertisement

Belum Ada Koperasi Desa Merah Putih di Gunungkidul Ajukan Pinjaman ke Bank
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Catat Lokasi dan Waktu Demo Ojol 17 September 2025
- Polisi Hanya Jerat Pasal Penculikan Terkait Kematian Kacab Bank di Jakarta
- Memanas! China Tahan Kapal Filipina di Beting Scarborough
- Kementerian Raja Juli Peroleh Rp6,04 Triliun
- Menkeu Purbaya Ingatkan Anak Muda Jangan FOMO dengan Investasi
- Prediksi BMKG: Kota Besar Dilanda Hujan Hari Ini
- 2 Ruang Kelas Disiapkan untuk Sambut Wapres Gibran di Sentani
Advertisement
Advertisement