Advertisement
KPU Gandeng Polisi Usut Klaim Penjualan 105 Juta Data Pemilihan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan bekerja sama dengan Polri untuk mengusut kasus dugaan penjualan 105 juta data pemilih milik KPU oleh pengguna bernama Bjorka di Breached Forums.
Sebelumnya, Bjorka juga membocorkan data pelanggan IndiHome dan menjual 1,3 miliar nomor ponsel dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga Indonesia dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kali ini, dia menjual 105 juta data kependudukan warga Indonesia yang diduga milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Advertisement
BACA JUGA: Tarif Baru Masih Rendah, Driver Ojol Berharap pada Bansos Khusus Ojol
“KPU akan bekerja sama dengan Kepolisian RI khususnya Siber Polri untuk mengusut pelaku tersebut. Pengusutan dan penelusuran dilakukan baik dari sisi penjual ataupun orang yang dengan sengaja membuat seolah-olah merupakan data pemilih Pemilu 2019,” ujar Komisioner KPU Betty Idroos lewat keterangan tertulis, dikutip Kamis (8/9/2022).
Dia menegaskan dari hasil penelusuran, data yang dijual Bjorka bukan milik KPU. Menurutnya, timnya telah melakukan pengecekan terhadap setiap isi dari elemen data di forum underground tersebut.
Betty mengklaim data yang dikelola KPU sudah dijaga dari sisi otentitas, kemanan, dan kerahasiannya.
“Termasuk dalam hal ini, data pemilih,” jelasnya.
Sebagai informasi, Bjorka membuat pos di situs breached.to berjudul INDONESIA CITIZENSHIP DATABASE FROM KPU 105M pada Selasa (6/9/2022). Di situ, dia menyertakan logo KPU.
Dia mengklaim memiliki 105,003,428 data kependudukan warga Indonesia yang berisi informasi penting seperti NIK, nomor Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan sejenisnya. Semua data tersebut berukuran 4 gigabita setelah dikompresi dan 20 gigabita sebelum dikompresi.
Bjorka mengaku meretas data tersebut pada bulan ini. Sebagai bukti, dia melampirkan beberapa baris contoh data kependudukan yang dia miliki. Selain itu, dia juga menyediakan tautan bagi yang ingin melihat sampel 2 juta data kependudukan yang dimilikinya.
Bagi yang berminat, Bjorka menjual 105 juta data kependudukan warga Indonesia itu dengan harga US$5.000 atau sekitar Rp74,4 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
Advertisement
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- PPATK Sebut Perputaran Dana Judi Online Bisa Tembus Rp150,36 Triliun Selama 2025
- Akhirnya, Paus ke-267 Gereja Katolik Terpilih
- Profil Paus Leo XIV Asal Amerika Serikat
- Wamendes: Koprasi Merah Putih Jangan Mematikan Usaha di Desa yang Sudah Ada
- Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement