Advertisement

Promo November

DPR Minta Jokowi Naikkan Harga BBM hingga Dua Kali Tahun Ini

Wibi Pangestu Pratama
Selasa, 16 Agustus 2022 - 18:27 WIB
Bhekti Suryani
DPR Minta Jokowi Naikkan Harga BBM hingga Dua Kali Tahun Ini Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Baju Paksian asal Provinsi Bangka Belitung membungkukan badan saat menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2022 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022). ANTARA FOTO - Galih Pradipta

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Badan Anggaran (Banggar) DPR menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikkan harga bahan bakar minyak atau harga BBM bersubsidi secara bertahap, dua kali pada tahun ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Banggar Said Abdullah yang ditemui di kawasan Gedung DPR MPR, Jakarta usai Sidang Tahunan MPR, Selasa (16/8/2022).

Advertisement

Dia menjelaskan bahwa DPR menyepakati tambahan anggaran subsidi energi senilai Rp502 triliun sesuai usulan pemerintah. Namun, ternyata penyaluran BBM bersubsidi tidak tepat sasaran sehingga gelontoran anggaran subsidi tak optimal.

Banggar DPR pun menyarankan agar pemerintah menaikkan harga BBM sehingga beban subsidi tidak terus meningkat. Dengan harga minyak global yang naik dalam beberapa waktu terakhir, beban subsidi dinilai tidak cukup.

“Bagi saya, lakukan penyesuaian secara gradual… Ya, sampai akhir tahun dua kali lah. Kalau mau segera Agustus segera, habis Agustus tiga bulan kemudian, supaya kita juga lebih sehat fiskal kita,” ujar Said di kompleks Parlemen pada Selasa (16/8/2022).

Meskipun terdapat kenaikan harga BBM secara bertahap, menurut Said nilainya harus tetap berada di bawah harga keekonomian.

Menurutnya, hal tersebut merupakan amanat mutlak dari undang-undang sehingga harus tersedia BBM bersubsidi.

Said pun menyarankan agar pemerintah menggunakan tambahan penerimaan dari penyesuaian harga BBM untuk belanja perlindungan sosial (perlinsos).

BACA JUGA: Beban Subsidi BBM Indonesia Sudah Tembus Rp502 Triliun, MPR: Tak Ada Negara yang Beri Subsidi Sebesar Itu

Hal tersebut mengubah secara bertahap penyaluran subsidi yang awalnya menyasar barang menjadi menyasar orang.

“Sekarang pilihannya begini, subsidi anggarannya kita tambah yang kita tahu tidak tepat sasaran, atau kita naikkan subsidi itu, harganya lakukan penyesuaian, tetapi uangnya kita kasih ke rakyat. Apa yang dipilih? Hasil penyesuaian untuk mempertebal perlinsos,” kata Said.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Pilkada 2024, KPU Kulonprogo Tetapkan 775 Daftar Pemilih Tambahan

Kulonprogo
| Sabtu, 23 November 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement