Advertisement

Harian Jogja

Pasokan Gas Melon ke Pengecer di Solo Berkurang

Afifa Enggar Wulandari
Kamis, 04 Agustus 2022 - 16:07 WIB
Jumali
Pasokan Gas Melon ke Pengecer di Solo Berkurang Ilustrasi. - Solopos/Sunaryo Haryo Bayu

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO — Sejumlah pengecer gas melon atau gas elpiji bersubsidi tabung 3 kg di Kota Solo mengaku kuota pasokan elpiji yang mereka terima lebih sedikit dibanding sebelum Iduladha 1443 H/2022 M.

Pasokan yang mereka terima dari agen dan pangkalan terpangkas sepertiganya. Imbasnya, warga pun sejak pertengahan Juli 2022 mengeluhkan sulitnya mendapat gas elpiji 3 kg di warung pengecer.

Advertisement

BACA JUGA:  Tokopedia Bantu Perempuan Pelaku UMKM Memiliki NIB

Gandung, 21, salah satu pengecer asal Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarasari, mengatakan, sebelum kelangkaan terjadi, dalam sepekan pasokan elpiji 3 kg di warungnya mencapai 20 tabung per pekan. Di warungnya, kelangkaan elpiji 3 kg terjadi sejak naiknya harga gas nonsubsidi 10 Juli 2022 lalu.

“Dulu nganter full biasanya 20-an tabung,” papar Gandung saat berbincang dengan Solopos.com-jaringan Harianjogja.com, Kamis (4/8/2022).

Kini, dalam beberapa pekan terakhir, pasokan di warung Gandung menurun.

Dia hanya mendapat jatah tujuh hingga delapan tabung per pekan. Artinya, pengurangan kuota pasokan yang ia terima hanya sepertiga dari pasokan awal.

“Ini jadi tujuh, kalau enggak delapan [tabung],” papar dia.

Sementara, Auliya, 23, pengecer asal Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari mengatakan warungnya juga hanya mendapat jatah pasokan 12 tabung per pekan.

Akibatnya, ia telah menaikkan harga elpiji 3 kg dari Rp18.000 menjadi Rp20.000. Hal itu telah berlangsung sejak sepekan terakhir. Namun di warungnya, kelangkaan gas elpiji sudah terjadi sekitar pekan pertama setelah Iduladha 1443 H.

“Kami hanya dapat sepekan tiga kali. Jatahnya dari satu agen tiga kali ambil empat tabung, jadi 12 tabung aja,” papar Aul.

Padahal sebelumnya, warung milik Aul bisa mendapat pasokan dari dua agen dengan total 36 tabung. Artinya, stok tabung yang mereka punya hanya sepertiga dari stok biasanya.

“Awalnya jatah dua agen, masing-masing enam tabung. Jadi total bisa 36 tabung sepekan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja
Baca Koran harianjogja.com

Advertisement

alt

Tak Hanya Braholo, Ada 8 Luweng di Tepus Jadi Tempat Kegiatan Mapala

Gunungkidul
| Senin, 27 Maret 2023, 13:07 WIB

Advertisement

alt

Bisa Dicoba! Ini 3 Wisata Air di Jogja Langsung dari Sumbernya

Wisata
| Minggu, 26 Maret 2023, 10:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement