Advertisement
Di Eropa Sampai 40 Derajat Celcius, Apakah Gelombang Panas Juga Melanda Indonesia?
Gelombang panas terjadi karena ada perubahan iklim. - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Negara-negara di Eropa seperti Kota Cazaux, Prancis, diterjang gelombang panas beberapa hari terakhir. Bahkan suhunya melebihi 40 derajat celcius.
Namun, apa itu gelombang panas? Mungkinkah gelombang panas terjadi di Indonesia?
Advertisement
Menurut layanan meteorologi Inggris Met Office, gelombang panas atau heatwave merupakan fenomena cuaca panas di suatu daerah, yang mana suhunya meningkat secara tak wajar dari rata-rata pertahunnya, periodenya relatif panjang, dan mungkin juga disertai dengan kelembaban tinggi.
Gelombang panas paling sering terjadi di musim panas ketika tekanan tinggi berkembang di suatu area. Tekanan tinggi akan bergerak lambat dan dapat bertahan di area tersebut untuk jangka waktu yang lama, seperti berhari-hari atau berminggu-minggu.
Walaupun termasuk peristiwa cuaca ekstrem, tetapi gelombang panas lebih mungkin terjadi akibat adanya perubahan iklim. Menurut penelitian dari Met Office, gelombang panas 30 kali lebih mungkin terjadi sekarang daripada sebelum masa revolusi industri. Sebab, kini konsentrasi karbon dioksida atau gas rumah kaca jauh lebih banyak di atmosfer.
Baca juga: Parah! India Dihantam Gelombang Panas 49,2 Derajat Celcius
Ketika konsentrasi gas rumah kaca meningkat, gelombang panas diproyeksikan lebih sering terjadi, bahkan secara teratur. Pada 2050-an, Met Office memperdiksi akan terjadi gelombang panas setiap tahunnya.
Menurut World Meteorological Organization, gelombang panas berdampak besar pada kesehatan dan infrastruktur seperti pembangkit listrik, alat transportasi, hingga ketersediaan air. Selain itu, gelombang panas buat kebakaran hutan semakin sering terjadi dan polusi udara semakin parah.
Bagaimana di Indonesia?
Dalam laman resminya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan secara geografis wilayah Indonesia berbeda dengan Eropa dan Amerika. Indonesia terletak di sekitar wilayah garis khatulistiwa, sedangkan Eropa atau Amerika berada di lintang menengah-tinggi.
Akibatnya, ada perbedaan karakteristik dinamika atmosfer wilayah Indonesia dengan bagian dunia Barat. Selain itu, wilayah Indonesia juga memiliki variabilitas perubahan cuaca yang cepat.
Oleh karenanya, BMKG menegaskan “di wilayah Indonesia tidak terjadi fenomena yang dikenal dengan gelombang panas.”
Meski begitu, yang mungkin terjadi di Indonesia adalah kondisi suhu panas harian yang umumnya disebabkan oleh kondisi cuaca cerah pada siang hari dan relatif lebih signifikan pada saat posisi semu matahari berada di sekitar ekuatorial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
Advertisement
IAS Gelar Pelatihan Facility Care Bersertifikasi BNSP untuk Warga YIA
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana ke Bupati Pati
- Layanan Perpanjangan SIM Dibuka di Kawasan Pantai Baron Gunungkidul
- Indonesia Raih Emas Menembak Beregu Putra di SEA Games 2025
- Maling HP di Wates Terciduk Warga, Akui Beraksi Lebih dari Sekali
- PHRI DIY Batasi Kenaikan Tarif Hotel Nataru Maksimal 40 Persen
- Film Timur Suguhkan Aksi Pasukan Khusus Sarat Konflik Emosional
- Jelang 2026, Ini Tips Memilih Paket Internet Rumah yang Tepat
Advertisement
Advertisement




