Advertisement
14 Kasus Kematian Akibat DBD Terjadi di Klaten

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN — Kasus epidemi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Klaten terus meningkat. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten mencatat, dari 297 kasus terdapat 14 kasus hingga menyebabkan kematian pasien.
Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Klaten, Wahyuning Nugraheni mengatakan kasus kematian pada epidemi DBD terjadi karena terlambatkan mengakses penanganan medis.
Advertisement
“Ini terjadi karena sebagian masyarakat masih khawatir gejala yang dikeluhkan akan dimasukkan dalam gejala Covid-19. Padahal nakes (tenaga kesehatan) akan membedakan penanganan pasien gejala Covid dan non-Covid,” katanya dikutip dari laman Pemkab Klaten, Kamis (14/7/2022).
Kondisi ini menurutnya makin memperlambat penanganan medis, padahal DBD memiliki siklus yang harus dipahami dan dipantau. Sehingga dibutuhkan keterangan yang jelas dari pihak pasien terkait gejala hingga waktu permulaan sakit.
“Sampaikan dengan jelas kapan mulai sakit, gejala apa saja yang dirasakan. Karena penjelasan dari pasien sangat mempengaruhi penananganan medis yang diberikan dan berdampak pada proses pemulihan pasien,” ungkapnya.
DBD memiliki manifestasi klinis yang sangat beragam antar individu, dalam artian dapat berkisar dari demam ringan selama beberapa hari lalu kemudian berlanjut hingga sangat parah dan mungkin fatal. Ketika kondisi pasien memburuk menjadi demam berdarah yang disertai dengan komplikasi, jika tidak segera dipantau dan diobati, maka akan menyebabkan kematian.
Memasuki puncak musim epidemi, jumlah kasus demam berdarah kian meningkat, Wahyuning memperkirakan bahwa jumlah kasus demam berdarah akan terus meningkat di masa mendatang dan dapat meledak dalam skala besar jika tidak mengambil tindakan drastis untuk mencegah dan mengendalikan penyakit tersebut.
Cara terbaik untuk mencegah penyakit demam berdarah adalah dengan mengurangi munculnya jentik nyamuk melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Perlu diketahui, bahwa barang-barang yang bersifat alamiah seperti pelepah pohon pun rupanya mampu menjadi tempat berkembangnya jentik-jentik jika terdapat genangan air di atasnya.
“Agar dapat melaksanakan pencegahan epidemi dengue secara efektif, setiap orang, setiap rumah tangga, dan setiap instansi, secara bertahap dan aktif harus menerapkan langkah-langkah pencegahan demam berdarah. Sejauh ini PSN merupakan langkah yang efektif untuk memutus siklus nyamuk sebagai pembawa bibit penyakit,” tambah Wahyuning.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makanan untuk Jemaah Haji Indonesia Disajikan dalam Empat Warna Wadah
- Donald Trump Sebut India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata karena Mediasi Amerika Serikat
- Gencatan Senjata India dan Pakistan Resmi Dimulai
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
Advertisement