Advertisement
Pemkab Kudus Optimalkan Pengawasan Penyaluran Elpiji 3 Kilogram
Advertisement
Harianjogja.com, KUDUS — Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal meningkatkan pengawasan dalam penyaluran elpiji ukuran 3 kilogram untuk menghindari kemungkinan adanya penyalahgunaan, menyusul adanya kenaikan harga jual elpiji nonsubsidi.
"Karena alokasi komoditas bersubsidi juga terbatas, maka perlu ada pengawasan agar tidak timbul masalah. Kebetulan bertepatan dengan adanya kenaikan harga elpiji non subsidi, sedangkan saat ini yang kedua," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno dikutip dari Antara, Selasa (12/7/2022).
Advertisement
Untuk sementara ini, dia mengakui, belum terlihat adanya migrasi dari konsumen elpiji non subsidi ke elpiji subsidi, mengingat pengumuman kenaikan juga belum lama. Namun pengawasan tetap dilakukan baik secara langsung di lapangan maupun melihat buku catatan dari masing-masing pangkalan elpiji 3 kilogram.
Karena bertepatan dengan Hari Raya Iduladha, maka pihaknya juga mengajukan tambahan alokasi elpiji secara fakultatif untuk antisipasi kenaikan permintaan elpiji 3 kg. Sedangkan penyaluran elpiji di lapangan untuk saat ini masih lancar.
Pengawasan tersebut, imbuh dia, juga untuk mewaspadai kemungkinan adanya praktik pengoplosan elpiji subsidi ke non subsidi menyusul adanya disparitas harga yang semakin tinggi antara harga elpiji bersubsidi dengan nonsubsidi.
"Kami juga akan menggandeng Kepolisian untuk memastikan tidak adanya praktik tersebut," ujarnya.
Sutini, salah satu pemilik pangkalan elpiji di Desa Kedungdowo, Kaliwungu mengakui masih memiliki stok elpiji 12 kg yang dijual dengan harga lama, sehingga ketika ada pembeli tetap dijual dengan harga lama. Namun, pelanggan tetap diinformasikan bahwa ada kenaikan harga jual elpiji non subsidi, baik ukuran 12 kg maupun 5,5 kg.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho mengungkapkan bahwa kenaikan harga jual hanya untuk elpiji nonsubsidi, sedangkan elpiji 3 kilogram atau subsidi tidak ada kenaikan.
Untuk penyaluran elpiji subsidi di Kabupaten Kudus rata-rata harian pada bulan Juli 2022, imbuh dia, sekitar 95,4 metrik ton. Sedangkan untuk memantau ada tidaknya migrasi ke elpiji subsidi, maka kami bisa dilihat melalui log book di masing-masing pangkalan.
Harga jual elpiji 5,5 kg sebelum kenaikan sebesar Rp89.000, sedangkan saat ini naik menjadi Rp100.000 untuk tingkat agen, sedangkan elpiji 12 kg sebelumnya Rp188.500, kini naik menjadi Rp213.000 untuk tingkat agen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Catat! Ini Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Sabtu 27 April 2024
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement