Advertisement
Ikut Kirab Budaya G20, Bahlil dan Gibran Kompak Pakai Beskap dan Naik Kuda

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Ada pemandangan tak biasa saat Kirab Budaya G20 di Surakarta, Jawa Tengah.
Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang biasanya tampil dengan setelan jas atau seragam batik, kini tampil dengan beskap lengkap sekaligus menaiki kuda untuk berkeliling kota Solo.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Berdasarkan pantauan Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Bahlil dan Gibran menunggangi kuda sambil mengikuti kirab budaya atau pawai yang berlangsung di jantung kota kelahiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
BACA JUGA: Kejati Jawa Tengah Tahan 3 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Lahan Proyek Perumahan YIA
Penampilan Bahlil dan Gibran dengan pakaian tradisional keraton Surakarta merupakan salah satu rangkaian acara dari pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Presidensi G20 Indonesia.
Sementara Bahlil dan Gibran naik kuda, para delegasi TIIWG G20 menaiki andong, diiringi dengan marching band dan Solo Batik Carnival.
Sekalipun membahas agenda global, kata Bahlil, namun sebagai negara yang selalu menjunjung tinggi budaya, adat, dan tradisi, maka Kementerian Investasi bersama dengan pemerintah daerah Surakarta turut memperkenalkan budaya Indonesia kepada seluruh delegasi negara anggota G20.
“Dan hari ini atas kerja sama yang baik kami ucapkan banyak terima kasih kepada pak Wali Kota dan seluruh perangkatnya yang telah menjadi tuan rumah terbaik dalam proses G20. Acara karnaval hari ini adalah sebagai bukti bahwa sekalipun kita berpikir global, tapi kita harus bertindak lokal,” kata Bahlil, Kamis (7/7/2022).
Adapun, dalam pertemuan kedua TIIWG, salah satu isu prioritas adalah reformasi dari Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) Reform.
Anggota TIIWG menyoroti perlunya penguatan kerangka kerja untuk memperbaiki seluruh fungsi WTO, khususnya dalam negosiasi, pemantauan, dan sistem penyelesaian sengketa.
"Hal ini perlu dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi WTO sebagai organisasi yang berperan besar dalam pembentukan peraturan perdagangan dunia, ungkapnya.
Selain itu, anggota TIIWG menilai perlunya identifikasi, serta memastikan ketersediaan produksi, distribusi dan transfer teknologi untuk vaksin yang aman, terjangkau dan setara serta barang penting terkait lainnya untuk mempercepat keberlanjutan dan pemulihan ekonomi global yang inklusif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Perbedaan Gaji Lurah dan Kepala Desa
- Cegah Penculikan Anak, Disdikpora DIY minta sekolah bentuk tim keamanan
- Digaji Rp172 Juta, Apa Tugas Kepala Otorita IKN dan Wakilnya?
- Sempat Tertunda karena Pandemi, Pembangunan Masjid Agung Jateng di Magelang Akhirnya Dimulai
- Purnawirawan Penabrak Mahasiswa UI Ingin Nyaleg
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Diduga Gunakan Surat Palsu, 9 Hakim MK Dilaporkan ke Polisi
- Bayar Ganti Rugi Bisa Bebas Pidana Keuangan, Ini Kata Pengamat
- BPS Ingatkan Tekanan Inflasi Januari 2023 Masih Relatif Tinggi
- Kian Parah! Usaha Terakhir China Atasi Covid-19 Telan 600.000 Nyawa
- Investor Besar Akan Masuk Garuda Indonesia, Ini Kode Erick Thohir
- WHO Yakin China Palsukan Data Covid-19, Jumlah Korban Menyeramkan
- Ini Gaji Menteri dan Gubernur BI, Mana yang Lebih Tajir?
Advertisement
Advertisement