Advertisement
Pemkab Sragen Kini Punya Tiga RSUD

Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen resmi memiliki tiga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Hal ini menyusul diresmikannya, Rumah Sakit Sukowati Tangen (RSST) Sragen oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Kamis (23/6/2022). RSTT Sragen melengkapi dua RSUD yang sebelumnya ada di Sragen yakni RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dan dr. Soeratno Gemolong.
Advertisement
Keberadaan RSST Sragen tipe D di Jalan Raya Tangen-Gesi, atau Dukuh Brakbunder, Desa Katelan, Kecamatan Tangen ini diharapkan semakin mendekatkan pelayanan kesehatan masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pinggiran Sragen Utara dan sekitarnya.
Bupati Yuni mengatakan, alasan dipilih Tangen sebagai lokasi RSUD yang baru, karena sudah melalui study kelayakan bahwa Tangen bisa menjadi wilayah terbesar ketiga di Sragen setelah Sragen Kota dan Gemolong.
"Ini adalah cita-cita kami sejak menjabat periode pertama dan sejalan dengan visi dan misi program unggulan. Ternyata membangun rumah sakit juga tidak gampang, dimulai dari 2018 dan baru bisa selesai hari ini dan hari ini kita resmikan bersama sama hari ini," ujarnya, dikutip dari laman Pemkab Sragen, Jumat (24/6/2022).
Bupati Yuni menguraikan sampai saat ini total sudah ada 12 rumah sakit di Kabupaten Sragen. Dengan banyaknya rumah sakit ini menjadi keuntungan bagi masyarakat karena banyak pilihan untuk mendapatkan layanan terbaik di bidang kesehatan.
Untuk itu, Ia pun berpesan kepada manajemen RSST dan RSUD lainnya untuk senantiasa memperbaiki layanan yang baik untuk masyarakat.
"Kita semua bersaing secara sehat dengan rumah sakit swasta. Kalau rumah sakit negeri tidak bisa memberikan pelayanan yang terbaik, tentu akan kalah dari swasta," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Sragen, Hargiyanto, menerangkan pembangunan RSST Sragen ini melalui beberapa tahap yang dimulai sejak tahun 2018.
"Tahapan pertama dimulai dari pembebasan lahan seluas 8.141 meter persegi dan tahap kedua tahun 2019 mulai pembangunan gedung Intalasi Gawat Darurat (IGD)," terangnya.
Pada tahap ketiga tahun 2021 pembangunan gedung rawat inap dan rawat jalan dan pengadaan alat kesehatan. Kemudian, pada 2022 ini, dilanjutkan pembangunan pagar dan penataan lingkungan.
"Namun, hingga saat ini RSST Sragen masih dalam proses pembangunan penataan lingkungan yang ditargetkan selesai November tahun ini," lanjutnya.
Sementara RSST Sragen baru melayani rawat jalan dan rawat inap non-fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Setelah diresmikan, RSST bisa langsung menerima dan melayani pasien untuk berobat. Tapi belum bisa melayani BPJS karena masih menunggu akreditasi dan sebagainya. Mungkin November sudah bisa melayani BPJS," jelasnya.
Terkait Sumber Daya Manusia (SDM), saat ini sudah ada 75 orang yang bekerja di RSST Sragen. Terdiri atas dokter, perawat, sampai petugas kebersihan dan keamanan.
"Selain petugas kebersihan dan keamanan, semua berstatus pegawai negeri sipil (PNS)," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
Advertisement

Kepemilikian KTP Pink di Gunungkidul Terus Digeber
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
Advertisement
Advertisement