Advertisement
Kapan Indonesia Bebas Masker? Ini Bocoran Menkes
![Kapan Indonesia Bebas Masker? Ini Bocoran Menkes](https://img.harianjogja.com/posts/2022/05/31/1102402/pengunjung-tanpa-masker-di-ancol.jpeg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kebijakan bebas masker berpeluang untuk segera diterapkan di Indonesia.
Menurutnya, penerapan bebas masker sepenuhnya di Indonesia dapat diterapkan jika perkembangan kasus virus corona (Covid-19) di terus mengalami tren penurunan hingga pertengahan Juni 2022.
Advertisement
"Kita masih menunggu sampai pertengahan Juni 2022, karena biasanya kenaikan itu terjadi 30—35 hari sesudah pemberlakuan kebijakan ini,” katanya dikutip melalui laman Sehatnegeriku, Selasa (31/5/2022).
Lebih lanjut, Menkes mengatakan bahwa apabila tren kasus di Tanah Air menunjukan relatif lebih baik, maka Pemerintah selanjutnya akan melakukan sero survei sekali lagi pada Juni mendatang.
BACA JUGA: Musim PPDB, Perpindahan Alamat Domisili Meningkat di Jogja
“Kalau hasilnya baik mudah-mudahan bisa secara bertahap kita lakukan relaksasi," imbuhnya.
Budi juga menegaskan bahwa kebijakan relaksasi selama masa pandemi Covid-19 akan selalu mengacu pada tren dan perkembangan kasus terkini. Dalam beberapa waktu terakhir, menurutnya, jumlah kasus konfirmasi Covid-19 baik global maupun nasional terus menurun.
Dia juga mewanti-wanti bahwa kebijakan pelonggaran yang dikeluarkan pemerintah tetap harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Pasalnya, saat ini dunia belum sepenuhnya terbebas dari Covid-19 sehingga potensi penularan tetap ada.
Budi pun mengimbau agar masyarakat segera mendapatkan vaksinasi dosis lengkap dan booster Covid-19 di fasilitas pelayanan kesehatan maupun pos pelayanan vaksinasi terdekat. Upaya itu menurutnya dapat memberikan proteksi tambahan sehingga imunitas di kelompok tinggi.
"Untuk yang belum booster saran saya terus dilanjutkan, karena itu memberikan proteksi yang baik untuk kita, sasaran yang di-booster terbukti secara ilmiah kadar antibodinya jauh lebih tinggi dibandingkan yang belum di-booster, ini penting untuk melindungi orang sekitar terutama orang tua kita," kata Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Berikut Sejumlah Momen Spesial Saat Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182749/bus-sekolah.jpg)
Bukan September, Bus Sekolah di Bantul Dipastikan Mengaspal Mulai 17 Agustus 2024
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
- Tito Karnavian Optimistis Indonesia Jadi Negara dengan Ekonomia Dominan di Dunia
- Penumpang Kereta Cepat Whoosh Terus Meningkat, Jumlah Perjalanan Bakal Ditambah Jadi 62 Perjalanan
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Penuhi Panggilan KPK
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
Advertisement
Advertisement