Advertisement
Cacar Monyet Ternyata Ditemukan Pertama Kali pada 1958
![Cacar Monyet Ternyata Ditemukan Pertama Kali pada 1958](https://img.harianjogja.com/posts/2022/05/24/1101886/money3.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Penyakit cacar monyet (Monkeypox) belakangan kian meluas penyebarannya di Eropa dan Amerika Serikat. Setidaknya 12 Negara telah melaporkan temuan kasus cacar monyet mulai menyerang warganya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengadakan pertemuan darurat pada Jumat (20/5/2022) guna membahas wabah cacar monyet yang belakangan kian meluas. Dilaporkan setidaknya sudah terdapat lebih dari 100 kasus Monkeypox yang diduga terjadi di Eropa, AS, bahkan Australia.
Advertisement
Asal-usul Cacar Monyet atau Monkeypox
Berbeda dengan Covid-19, cacar monyet ini bukanlah wabah baru. Cacar monyet atau Monkeypox berasal dari virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan).
Cacar monyet pertama kali ditemukan pada 1958 yang ditemukan menjangkiti seekor monyet yang dipelihara di laboratorium.
Pada saat itu, dua monyet di Laboratorium yang dipelihara untuk kepentingan penelitian mengidap penyakit yang nampak seperti cacar. Itulah mengapa wabah ini dinamakan dengan cacar monyet (Monkeypox).
Karena banyak menjangkiti hewan, cacar monyet kian merebak di beberapa negara yang dekat dan beririsan dengan daerah hutan hujan tropis seperti Afrika Tengah dan Barat.
Kasus cacar monyet pertama pada manusia diketahui terjadi pada 1970 di republik Demokratik Kongo dan disusul oleh 11 negara di Afrika lainnya. Cacar monyet juga pernah menghebohkan dunia pada 2007. Kala itu, penyakit ini mewabah hebat di Nigeria.
Pada 2022, cacar monyet dilaporkan mulai mewabah di luar negara endemi dan ditemukan di beberapa negara Eropa. Tepatnya 7 Mei 2022 kasus cacar monyet di Eropa pertama kali terjadi di Inggris, dan diduga terjadi pada seseorang yang baru saja tiba dari Nigeria.
Sementara Amerika Serikat, kasus cacar monyet pertama kali terjadi pada seorang pria yang dilaporkan sempat melakukan perjalanan ke Kanada sebelum terinfeksi.
Tak hanya mewabah di Inggris dan Amerika Serikat, penyakit ini juga dilaporkan telah mewabah di beberapa negara lainnya. Diantaranya Australia yang pertama kali dilaporkan pada Jumat (20/5/2022), Spanyol, Italia, Kanada, Portugal, Swedia, Prancis, Jerman, Belgia, dan Swiss.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182727/ka-yia-xpress.jpg)
Jadwal Kereta Bandara YIA Berikut Cara Membeli Tiketnya, Sabtu 27 Juli, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja,
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement