Advertisement
Jumlah Pesawat Terbang Diprediksi Menyusut saat Mudik Tahun Ini
![Jumlah Pesawat Terbang Diprediksi Menyusut saat Mudik Tahun Ini](https://img.harianjogja.com/posts/2022/04/16/1099382/pesawat-1.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Isu berkurangnya jumlah pesawat terbang menjadi kekhawatiran menjelang periode Lebaran 2022 dan secara jangka panjang untuk memenuhi tingkat permintaan penerbangan yang berangsur pulih.
Pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (JAPRI) Gerry Soejatman menjelaskan dalam kondisi keuangan maskapai yang baru mulai pulih, jumlah pesawat harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing maskapai.
Advertisement
"Untuk Lebaran, paling hanya dengan menambah utilisasi pesawat. Namun masalah bagi maskapai kan tidak hanya di situ," ujarnya, Jumat (15/4/2022).
BACA JUGA: PSS dan 2 Klub Liga 1 Diperiksa Bareskrim, Ada Apa?
Menurutnya, penambahan utilisasi harus melihat beberapa faktor. Misalnya seperti jumlah pilot yang tersedia saat ini harus diperhatikan agar bisa menambah utilisasi pesawat. Termasuk, kata dia, untuk melihat jumlah kru maskapai yang ada saat ini agar bisa sesuai dengan rencana utilisasi pada Lebaran nanti.
Selain itu, persoalan sumber daya dan rencana pemeliharaan pesawat juga memerlukan adanya penambahan dan pembelian suku cadang lebih dini dan ini harus dibeli dulu. Menurutnya, selama semua pemeliharaan dijaga, utilisasi bisa naik.
"Tidak ada istilah pesawat overwork jika maintenance parts dan personel, serta kru sudah disiapkan. Pengawasannya dengan audit persiapan, dan pemantauan selama musim Lebaran harus ditingkatkan," imbuhnya.
Gerry menuturkan pada periode Lebaran ini, sulit bagi maskapai untuk bekerja dari kemampuan yang sebelumnya karena jam operasi bandara saat ini juga banyak yang belum kembali normal.
"Nah, kalau demand naik tapi kapasitas tidak ngejar, harga tiket akan naik. Lebaran biasanya harga tiket menempel ke tarif batas atas baik LCC maupun full service. Yang berpengaruh adalah harga avtur di masa sepi sebelum musim mudiknya," ucap dia.
BACA JUGA: Daftar 20 Bank Terbaik di Indonesia 2022 Versi Forbes
Gerry berpendapat isu kekurangan jumlah pesawat ini belum ada solusinya. Keuangan maskapai harus pulih terlebih dahulu baru memulai untuk menambah armada.
Diketahui, setidaknya ada 11 maskapai penerbangan disebut telah menyiagakan sebanyak 335 pesawat untuk mengantisipasi jumlah lonjakan penumpang pada periode Lebaran 2022. Jumlah pesawat yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan domestik mengalami penyusutan hingga lebih dari 50% akibat terimbas pandemi.
Sekretaris Dirjen Perhubungan Udara Nur Isnin mengatakan jumlah pesawat yang dikuasai oleh maskapai sebelum pandemi Covid-19 melanda adalah hampir mencapai lebih dari 600 unit.
Namun, pandemi telah menyebabkan kepemilikan maskapai terhadap jumlah pesawat turun hampir 50%-60%. Kondisi tersebut lantaran sejumlah pesawat terbang sebagian sudah dikembalikan kepada para lessor.
Meski jumlah pesawat terbang yang dioperasikan maskapai menurun, dia berharap tetap bisa mengantisipasi sekitar 8,7 juta pemudik yang diprediksikan akan menggunakan transportasi udara.
“Kami harapkan masih bisa melayani kapasitas pemudik melalui udara. Tercatat jumlah pesawat yang siap operasi serviceable 335 pesawat dari 11 operator. Kami optimalkan supaya bisa melayani optimal untuk mudik,” ujarnya.
Dia memastikan bahwa semua jenis pesawat tersebut harus memenuhi SOP dan standar keselamatan. Jumlah pesawat yang sebelumnya terparkir mengalami prosedur jangka panjang pengecekan oleh inspektur kelaikan udara untuk bisa diaktifkan kembali.
“Kami stand by alokasi pesawat mayoritas untuk rute ke Jawa. Sekarang banyak frekuensi berkurang tapi sebetulnya menggunakan maksimal pesawat yang maskapai punya sesuai tingkat permintaan yang ada,” jelasnya.
Selama periode Lebaran 2022, Isnin menyebut masih mengkaji kebijakan terkait harga tiket pesawat. Pemerintah bisa saja memberlakukan kebijakan tuslah selama periode tertentu di rute tertentu untuk jenis pesawat tertentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement